USS Nimitz & USS Ronald Reagan Latihan di LCS, Respons China?

JurnalPatroliNews-Jakarta,– Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi dua kapal induk sedang melakukan latihan di Laut China Selatan, Sabtu (4/7/2020) waktu setempat. Latihan itu digelar pada saat China melakukan latihan militer di LCS mulai 1 Juli lalu.

“USS Nimitz dan USS Ronald Reagan sedang melakukan operasi dan latihan di Laut China Selatan untuk mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” tulis Angkatan Laut AS dalam rilisnya seperti dikutip Reuters, Minggu (5/7/2020).

Angkatan Laut AS tidak secara spesifik menjelaskan lokasi latihan kedua kapal induk itu di Laut China Selatan.

“Tujuannya adalah untuk menunjukkan sinyal yang jelas kepada mitra dan sekutu kami bahwa kami berkomitmen terhadap keamanan dan stabilitas regional,” ujar salah satu anggota perwira Angkatan Laut AS George Wikoff seperti dikutip Wall Street Journal.

Wikoff membantah apabila latihan itu digelar untuk merespons latihan yang dilakukan militer China.

Berikut adalah profil singkat USS Nimitz & USS Ronald Reagan

USS Nimitz

USS Nimitz merupakan kapal induk tertua milik AS. Kapal ini ditugaskan untuk beragam misi dan bertenaga nuklir. ‹‹Nimitz merupakan nama dari komandan armada AS pada Perang Dunia II Chester Nimitz (1885-1966). Nimitz merupakan laksamana ketiga di Angkatan Laut AS.

Stars and Stripes, salah satu media AS yang concern terhadap militer AS, menulis seiring inaktivasi USS Ensterprise di 2012 dan decommisioning di 2017, saat ini USS Nimitz menjadi kapal induk tertua AS yang beroperasi.

USS Ronald Reagan‹

USS Ronald Reagan sekelas dengan USS Nimitz. Kapal ini juga bertenaga nuklir dengan misi yang beragam.

Dari namanya tentu sudah tidak asing lagi bahwa nama itu terinspirasi dari Presiden AS (1981-1989) Ronald Reagan.

Stars and Stripes, salah satu media AS yang concern terhadap militer AS, menulis pada Mei 2012, USS Ronald Reagan secara operasional menjadi bagian dari Carrier Strike Group Nine dan secara administratif berada di bawah komandan Angkatan Udara Pasifik dan Angkatan Laut AS. (cnbc)

Komentar