Wamenlu: Dukungan Indonesia untuk Palestina adalah Utang Sejarah yang Belum Lunas

JurnalPatroliNews – Jakarta – Langkah Presiden Prabowo Subianto yang berencana mengevakuasi 1.000 pengungsi dari Gaza ke Indonesia mendapat apresiasi sebagai bentuk komitmen nyata terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir menegaskan bahwa upaya ini merupakan kelanjutan dari posisi konsisten Indonesia dalam membela kemerdekaan Palestina—sebuah sikap yang tidak lahir tiba-tiba, tetapi telah berakar sejak masa awal kemerdekaan Indonesia.

“Palestina adalah sahabat lama yang telah menyuarakan dukungan kepada kita bahkan sebelum kita merdeka. Ini bukan sekadar bantuan kemanusiaan, ini bagian dari sejarah panjang solidaritas,” ujar Arrmanatha dalam acara diplomatik di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu, 13 April 2025.

Ia menekankan, sejak Konferensi Asia-Afrika (KAA) hingga terbentuknya Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Indonesia telah menyatakan bahwa perjuangan Palestina adalah bagian dari misi diplomasi luar negeri Indonesia.

“Kita punya utang moral terhadap Palestina, dan itu belum lunas. Ini bagian dari amanat sejarah yang tidak boleh kita abaikan,” tegasnya.

Saat ini, lanjut Arrmanatha, Indonesia terus aktif menyuarakan hak-hak rakyat Palestina di berbagai forum internasional, termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia yang secara konsisten membawa isu Palestina ke forum-forum global dan menjalin komunikasi intensif dengan negara-negara Barat,” tambahnya.

Lebih jauh, ia menyebut bahwa banyak negara kini menunjukkan keinginan yang sama untuk mendorong kemerdekaan Palestina. Prabowo, menurutnya, berusaha menjadikan Indonesia sebagai motor penggerak moral dan diplomatik dalam mendukung kemerdekaan bangsa tertindas tersebut.

“Kita bahkan aktif melobi negara-negara kecil, seperti di kawasan Karibia, untuk bergabung dalam barisan dukungan terhadap Palestina,” jelas Arrmanatha.

Hingga saat ini, sebanyak 147 negara telah resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Dan Indonesia, kata dia, tak akan berhenti hingga dunia benar-benar melihat kemerdekaan penuh bagi rakyat Palestina.

Komentar