Agenanda Djatmika Dikukuhkan Sebagai Ketua Umum Pokdarkamtibmas Bhayangkara Nasional, Periode 2021- 2026

Suwondo memberikan contoh, saat Pokdarkamtibmas mendatangi ke TKP tetap yang menjaga adalah polisi. “Pokdar hanya menjaga agar warga masyarakat tidak mendekat ke TKP,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pokdarkamtibmas Bhayangkara Nasional, Agenanda Djatmika menambahkan, tujuan dibentuk Pokdarkamtibmas Nasional untuk membantu Polri. Pengurus Pokdar Nasional harus dapat memiliki hubungan emosional agar kerja membaik kedepan di subsektor, kelurahan masing-masing.

Pokdarkamtibmas didirikan sesuai Perkap Kapolri Nomor 831 Tahun 2005, sudah hampir 20 tahun berjalan. Tapi parsial di seluruh daerah sudah ada. Instruksi Kapolri untuk membentuk struktur organisasi di tingkat daerah. “Alhamdulillah sudah terbentuk 28 Pokdarkamtibmas Provinsi,” ujarnya.

Menurutnya, Pokdarkamtibmas sifatnya Bottom-up. Saat itu, ada perintah-perintah lisan tertulis dan tidak tertulis, dalam rakernas pertama nantinya akan disusun program 100 hari, program jangka panjang, dan menengah.

Untuk di sektor-sektor, subsektor, mereka sudah tidak diberikan tupoksi. Karena sudah melakukannya setiap hari. Contohnya di Kebayoran Lama itu ada 6 sektor, 1 sub sektornya terdiri dari 100 orang.

“Di Jakarta sendiri ada 28.000 anggota. Hanya kita pengurus Nasional memiliki kebijaksanaan baru khususnya nanti dalam mensosialisasikan aplikasi Bhinmas Online System (BOS) versi 2. Aplikasi yang dibuat Polri,” tuturnya.

Di aplikasi tersebut, seluruh anggota Pokdarkamtibmas dapat melaporkan semua kegiatan yang sifatnya Pidana. Nanti dimasukkan informasi yang sifatnya gangguan keamanan masyarakat itu.

“Kita memiliki latar belakang yang berbeda-beda, multi agama, etnis, baik kampus, akademisi yang berbeda-beda, nah kita satukan persepsi untuk kamtibmas dan gangguan kamtibmas di daerahnya masing-masing dapat diinformasikan,” tukasnya.

Untuk program jangka pendek, lanjutnya, polisi sekarang fokus kepada pengamanan vaksinasi dosis ke-3 yakni Booster. “Kita melihat kebijaksanaan secara umum dan global, Pokdarkamtibmas juga akan melaksanakan, pengamanan vaksinasi kedua dan Booster,” katanya.

“Di Bengkulu rekor Pokdarkamtibmas sehari capai 1.000 vaksinasi, ditambah bonus sembako dan ini akan disosialisasikan penuh. Di Jakarta ada di Jagakarsa, sama seperti vaksinasi Merdeka, karena nanti ada nama baru. Tapi bagaimana kita mengedukasi bagaimana Kamtibmas terjaga. Karena semua memiliki masalah yang berbeda-beda,” tutup dia.

Komentar