JurnalPatroliNews – Jakarta – Lapangan Bhayangkara Mabes Polri di Jakarta Selatan menjadi saksi hangatnya kebersamaan antar institusi penegak hukum dalam ajang Bhayangkara Sports Day 2025, yang resmi dibuka hari ini oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Turut hadir membuka perhelatan ini, Jaksa Agung RI ST Burhanuddin, menandai bentuk nyata sinergi dan semangat kebersamaan antar lembaga hukum dan pertahanan negara.
Bhayangkara Sports Day bukan sekadar kompetisi olahraga. Lebih dari itu, acara ini merupakan panggung kebersamaan yang dirancang untuk mempererat hubungan antara TNI, Polri, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di tengah tantangan penegakan hukum yang makin kompleks, momen ini menjadi ruang yang penting untuk memperkuat koordinasi dalam suasana penuh sportivitas.
Dalam sambutannya, Jaksa Agung Burhanuddin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, partisipasi Kejaksaan dalam ajang olahraga lintas institusi ini adalah bukti nyata komitmen membangun sinergi kelembagaan demi stabilitas nasional yang kokoh.
“Kami mendukung penuh kegiatan ini sebagai salah satu bentuk mempererat kolaborasi antarlembaga penegak hukum. Semangat seperti ini perlu terus kita jaga agar koordinasi semakin kuat dan pelayanan hukum kepada masyarakat bisa semakin baik,” ujar Burhanuddin.
Tak hanya itu, ia juga berharap agar ajang serupa terus digelar secara berkala, sebagai sarana menjaga kekompakan dan membangun komunikasi lintas sektor dalam nuansa non-formal yang lebih cair dan humanis.
Acara pembukaan ini juga dihadiri oleh para tokoh penting lintas lembaga, termasuk Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Ketua KPK Setyo Budiyanto, Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej, serta Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intel) Reda Manthovani. Kehadiran para perwira tinggi Polri pun menambah semarak kegiatan yang sarat makna ini.
Melalui Bhayangkara Sports Day 2025, semangat kebersamaan antar aparat penegak hukum bukan hanya disuarakan lewat pidato, tapi juga diwujudkan dalam semangat kompetisi sehat di lapangan. Momentum ini menjadi pengingat bahwa penegakan hukum di Indonesia hanya bisa dijalankan dengan sinergi, kolaborasi, dan kepercayaan antarlembaga.
Komentar