Menelisik Protes, Terkait Pertanahan di Pantai Bebas Prapat Kabupaten Simalungun, Sumut

JurnalPatroliNews – Data yang beredar dimasyarakat bahwa pantai bebas di prapat adalah hasil pembebasan disertai ganti rugi tanah untuk meninggalkan lokasi dan menjadikan lokasi adalah areal public dimana setiap orang dapat mengakses pantai tanpa hambatan dan secara Cuma-Cuma (gratis).  Adannya  Perda yang mengatur sempadan danau toba adalah sekitar 50 meter dari pinggir danau toba harus ditaati oleh semua pihak di sana.

Mencermati ramainya protes masyarakat terhadap bangunan yang berdiri di areal pantai  bebas di prapat harus disikapi dengan baik.  Jangan sampai respon masyarakat ini menjadi liar karena ada pembiaran atas masalah lahan publik dikuasai oleh perorangan dan didirikan bangunan.  Jika pemilik bangunan merasa memiliki sertipikat hak atas tanah maka perlu diteliti dan jika memang bermasalah berada pada lokasi yang sudah dibebaskan tersebut harus dibatalkan.  Demikian juga segala perijinan terkait misalnya Izin Mendirikan Bangunan(IMB) harus diperiksa pihak pemkab simalungun, apakah sudah sesuai atau tidak.

Untuk kepastian hukum kiranya masalah di atas dapat diselesaikan  dengan cepat dan membangun kepercayaan publik kepada pemerintah mampu menjaga areal public dari penguasaan orang pribadi.

Negara harus hadir agar rakyat yang berkunjung ke danau toba dalam ranhgka parawisata memperoleh pengalaman menyenangkan karena wisata asri bebas memandang di pantai bebas .  Momentum ini harus dimanfaatkan untuk menata kawasan danau toba agar lebih lestari sekaligus mempertahankan animo rakyat kembali berwisata ke danau toba sekaligus menambah penghasilan daerah yang otomatis rakyat sekitar yang pertama memperoleh keuntungan.

Setiap komponen bangsa harus bersama bekerja agar suksesnya pariwisata danau toba yang telah dicanangkan pemerintah Jokowi dalam periode kedua ini.  Untuk kegiatan perorangan yang menguasai secara tidak sah harus diproses secara hukum sekaligus menimbulkan efek jera guna menjamin wajah danau toba yang asri dan memikat wisata jika dibiarkan maka kehancuran sekitar danau toba akan memundurkan semangat pariwisata dan akan ditinggal rakyat enggan berkunjung kesana karena semerawut maka rakyat sekitarnya korban pertama .

 

Salam Juang

Oleh : Manaek Tua Hutabarat

Pengagum Danau Toba

Komentar