JurnalPatroliNews – Jakarta,- Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat (PHDI) terus bekerja bergerak melayani umat, walau dalam kondisi gugatan dan tidak ada anggaran dari Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI. Demikian disampaikan oleh Mayjend TNI Purn Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum PH PHDI Pusat bersama Sabha Pandita, Sabha Walaka dan pengurus Harian PHDI Pusat saat diterima Audensi oleh Menkopolhukam Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjhajanto, Jakarta, Jumat (30/08).
Dalam pertemuan yang berlangsung santai dan penuh kekeluargaan tersebut, Wisnu Bawa Tenaya menjelaskan sejarah Mahasabha di Surabaya sampai Mahasabha XII di Hotel Sultan, Jakarta.
Sekretaris Sabha Pandita, Ida Pandita Putra Nata Siliwangi yang turut hadir, dalam kesempatan tersebut menjelaskan konsep Sampradaya dalam Hindu, dan menjelaskan pentingnya menjadikan PHDI sebagai Majelis yang menjadi rumah besar bagi seluruh umat Hindu dari berbagai sekte, klan, sampradaya, suku, bangsa dan sebagainya. PHDI adalah milik seluruh umat Hindu Indonesia.
Hal senada ditegaskan oleh Mayjend TNI Purn Putu Sastra yang mewakili Sabha Walaka, bahwa dalam pertemuan beberapa waktu lalu bersama Dirjen Bimas Hindu dan juga perwakilan Menkopolhukam, tidak ada alasan lagi seharusnya untuk ribut-ribut PHDI, karena apa yang dipersoalkan sudah selesai, dan kondisi ini hanya akan merugikan umat Hindu seluruh Indonesia.
Komentar