Stop Melakukan Provokasi Dalam Kasus Penembakan di Cafe Cengkareng

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Sempat beberapa hari lalu, masyarakat digemparkan dengan aksi penembakan ‘cowboy’ yang terjadi di sebuah kafe di daerah Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021) pagi.

Akibatnya, Tiga orang tewas dalam aksi tersebut, yakni anggota TNI berinisial S, serta dua pegawai kafe berinisial FSS dan M. Terakhir, H, mengalami luka dan dibawa ke rumah sakit.

Tersangka pelaku penembahan diketahui merupakan oknum anggota Polisi Bripka CS. Namun sebelumnya, CS yang sempat beradu mulut dengan pegawai kafe. Tak lama kemudian, pelaku (oknum polisi) mengeluarkan senjata api dan menembak empat orang di TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Sampai berita diturunkan, pihak kepolisian telah menetapkan Bripka CS sebagai tersangka atas peristiwa penembakan di salah satu kafe di Cengkareng, Jakarta Barat. Kepolisian juga akan menindak tegas tersangka sesuai peraturan hukum yang berlaku.

“Kepada pelaku, Sabtu(27/02) pagi telah dilakukan pemeriksaan secara maraton baik olah TKP hingga keterangan beberapa saksi sehingga pihak Polisi mampu mengumpulkan dua alat bukti yang kemudian dapat diproses secara pidana,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam konferensi persnya pada Kamis (25/2).

Dalam kesempatannya, LAKSI melalui Koordinatornya Azmi Hidzaqi menilai” “Berbagai opini yang dihembuskan dengan intrik-intrik dikemas dengan membentuk isu baru dengan membangun narasi agar Kapolres Jakbar untuk ‘dicopot’ karena diduga melakukan kelalaian dan tindakan yang ‘seakan-akan’ tak mampu mengawasi setiap anggotanya dalam segala aktivitas, ini sungguh berlebihan, dan sangat tendensius “tegas Azmi kepada awak media, Sabtu (27/02).

“Hal ini makin mempertegas bahwa ada muatan politis dibalik pernyataan Neta S. Pane, herannya ditengah suasana duka keluarga korban yang masih terasa. Disini kami tegaskan bahwa Kapolres dan jajarannya sudah memberikan ucapan bela sungkawa dan turut membantu keluarga korban, dan kami nilai sudah selayaknya, selain itu juga selama ini Kapolres Jakarta Barat sudah cukup intens dalam memberikan pembinaan kepada anggota-anggotanya yang jumlahnya sangat banyak mulai dari Polres hingga Polsek yang ada diseluruh wilayah Jakbar.

Adapun dari tindakan nakal oknum Polsek Cengkareng itu merupakan tanggung jawabnya sendiri sebagai pribadi sehingga tidak dapat di timpakan kesalahan ini kepada institusinya, apalagi kepada pimpinan nya, “urai Azmi.

Menurutnya,” Biarkan Polisi bekerja secara obyektif dan efektif dalam mengadili tersangka yang melakukan tindakan penembakan tersebut, kami yakin Polisi akan melakukan penegakan hukum yang berkeadilan sesuai dengan harapan masyarakat dan kepada Indonesian Police Watch (IPW) sudah selayaknya memberikan kepercayaan penuh kepada Polres agar dapat menuntaskan kasus tersebut, bukan malah menyebar kebencian (haters) apalagi menjadi ‘provokator’ dengan memberikan pandangan-pandangan yang negatif,”tekannya.

“Masalah Cafe yang buka sampai pukul 04.00 WIB adalah otoritas dari Pemda serta Satpol PP setempat bukan dari kewenangan Polres Jakbar,” adapun pengusaha hiburan yang masih melakukan aktivitas di saat ini sudah di peringatkan namun lagi-lagi selalu kucing-kucingan dengan petugas yang melakukan razia, ujar nya…

Azmi Hidzaqi
LAKSI
Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia

Komentar