Wanita Ancam Bakar Balai Kota, Polisi Sayangkan Pemprov Lepas Begitu Saja

JurnalPatroliNews – Jakarta – Seorang wanita membawa bensin mengancam akan membakar gedung Balai Kota DKI Jakarta. Petugas di Balai Kota telah melepas wanita tersebut karena dianggap mengalami gangguan jiwa.

Polsek Gambir menyayangkan soal koordinasi pihak pengamanan dalam (pamdal) Balai Kota DKI. Polsek Gambir mengaku baru menerima laporan terkait peristiwa tersebut malam ini.

“Belum ada laporan ke kita, kita hanya terima surat pemberitahuan malam harinya jam 22.30 WIB. Padahal kejadian pagi,” ujar Kanit Reskrim Polsek Gambir Kompol Gunarto saat dihubungi, Rabu (28/10/2020).

Polsek Gambir telah melakukan penyelidikan awal.

“Tadi pagi kami langsung respons ke sana jemput bola. Namun Balai Kota tutup, cuti bersama, itu keterangan pihak mereka. Jadi kami tidak bisa melakukan langkah,” kata Gunarto.

Pihaknya menyayangkan petugas Pamdal Balai Kota yang tak sesegera mungkin melaporkan peristiwa pengancaman tersebut. Ditambah lagi, wanita yang datang mengancam tersebut dilepaskan begitu saja.

“Pihak Balai Kota tersebut ada pengamanan intern sendiri pamdal. Namun anehnya kenapa ada kejadian tersebut tidak diinfo ke kita dan pelaku tersebut dilepas begitu aja,” kata Gunarto.

“Sekarang begitu rame baru tulis surat pemberitahuan ke kita,” tuturnya.

Diketahui, seorang perempuan membawa bensin mengancam membakar blok G gedung Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (27/10) pagi. Pemprov menyebut perempuan tersebut mengalami gangguan jiwa karena mengaku sebagai presiden dan Rhoma Irama menjadi wapres.

Pemprov mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Gambir. Perempuan itu disebut telah mengancam akan merusak aset negara.

“Saya sudah bersurat ke Polsek Gambir, melaporkan bahwa itu itu melakukan, mengancam perusakan aset pemerintah, dan mencemarkan nama baik,” kata Kabiro Umum Pemprov DKI Jakarta Budi Awaludin saat dihubungi, Rabu (28/10).

Petugas di Balai Kota telah melepaskan wanita tersebut karena dianggap mengalami gangguan jiwa. Wanita tersebut juga membawa surat yang berisi keterangan aneh.

“Karena lihat isi surat cara ngomong. Teriak segala macam. Petugas kita saat itu hanya meng-ini-kan (mengamankan) barang bukti saja. Kita duga kayaknya ibu ini agak kenapa (gangguan jiwa). Akhirnya kita lepaskan lah,” ucap Budi Awaludin.

[dtk]

Komentar