JurnalPatroliNews – Peru – Alberto Fujimori, mantan presiden Peru, telah meninggal dunia pada Rabu, 12 September 2024, dalam usia 86 tahun. Berita duka ini diumumkan oleh putrinya, Keiko Fujimori, melalui akun X-nya. Keiko menyampaikan bahwa ayahnya meninggal dunia setelah bertahun-tahun berjuang melawan kanker.
Di luar rumah Fujimori, pendukungnya berkumpul untuk mengenang dan berdoa. Beberapa di antara mereka mengungkapkan keinginan Fujimori untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan 2026 mendatang.
“Hari ini, saya menangis untuk seorang pemimpin,” kata pendukung Fujimori, Cesar Valverde. “Ia seharusnya menjadi presiden lagi; kami bekerja agar Alberto Fujimori menjadi presiden lagi, tetapi Tuhan telah mengambilnya.”
Biografi Singkat Alberto Fujimori
Alberto Fujimori, yang merupakan putra imigran Jepang, memulai karier politiknya sebagai rektor universitas pertanian sebelum terpilih sebagai presiden pada tahun 1990. Selama masa pemerintahannya, Fujimori dikenal karena langkah-langkah drastisnya untuk mengatasi hiperinflasi yang mengganggu Peru, termasuk privatisasi perusahaan negara dan reformasi perdagangan yang mendukung stabilitas ekonomi.
Namun, pemerintahannya juga diwarnai dengan tindakan kontroversial. Fujimori dikenal menggunakan kekuatan militer untuk menutup Kongres pada tahun 1992 dan merombak konstitusi untuk memperkuat kekuasaannya. Selama masa pemerintahannya, berbagai skandal korupsi juga mencoreng reputasinya, termasuk pengungkapan video yang menunjukkan suap politik.
Setelah masa pemerintahannya, Fujimori melarikan diri ke Jepang pada tahun 2000 setelah terungkapnya skandal. Dia kemudian diekstradisi ke Peru pada 2007, di mana ia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara. Meskipun beberapa kali mendapatkan pengampunan, Fujimori akhirnya tetap dipenjara hingga akhir hayatnya.
Pada Mei 2024, Fujimori mengungkapkan bahwa ia menderita tumor ganas. Meskipun dalam kondisi kesehatan yang menurun, Fujimori tetap menjadi figur penting dalam sejarah politik Peru hingga akhir hidupnya.
Komentar