Amerika Bersiap Hadapi “Musim Maut”: Badai Atlantik Diprediksi Muncul Lebih Cepat dan Lebih Ganas

JurnalPatroliNews – Jakarta –  Amerika Serikat tengah bersiap menghadapi masa krisis tahunan yang dikenal sebagai musim badai Atlantik, yang secara resmi dimulai 1 Juni hingga 30 November. Namun, gelombang badai diperkirakan akan datang lebih awal dan dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Badan Cuaca Nasional AS, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), mengeluarkan peringatan dini terkait potensi ancaman badai tropis yang diperparah oleh pemanasan global dan suhu laut yang meningkat. Kondisi ini mempercepat pembentukan sistem badai, mulai dari gangguan tropis hingga menjadi topan kategori penuh ketika kecepatan angin melampaui 74 mil per jam (mph).

Menurut CNN International, dalam 7 dari 10 tahun terakhir, badai yang telah diberi nama bahkan muncul sebelum kalender memasuki 1 Juni. Ini berbeda dengan tren 2005–2014, ketika hanya tiga badai bernama terjadi sebelum awal musim resmi.

Badai-badai ini dikategorikan berdasarkan kekuatan anginnya, sebagai berikut:

  • Kategori 1 (minimal): 74–95 mph, menyebabkan kerusakan ringan dan pohon tumbang.
  • Kategori 2 (sedang): 96–110 mph, mulai merusak atap, jendela, serta mengganggu pasokan listrik.
  • Kategori 3 (besar): 111–130 mph, kerusakan struktural signifikan dan pemadaman listrik berkepanjangan.
  • Kategori 4 (ekstrem): 131–155 mph, merobek bangunan, menyebabkan erosi pantai dan perlu evakuasi massal.
  • Kategori 5 (paling dahsyat): di atas 155 mph, menghancurkan kawasan hingga radius 10 mil dari garis pantai, dengan potensi membuat wilayah terdampak tak layak huni selama berbulan-bulan.

Badai kategori tertinggi ini bisa memicu gelombang setinggi lebih dari 18 kaki dan naiknya permukaan air laut beberapa jam sebelum pusat badai tiba. Kerusakan total terhadap infrastruktur serta lumpuhnya akses listrik dan air bersih menjadi ancaman nyata yang sulit ditangani.

Untuk mengurangi risiko, pemerintah AS telah mengaktifkan sistem peringatan hurricane watch (48 jam sebelum kedatangan) dan hurricane warning (36 jam sebelumnya), guna memberi cukup waktu bagi masyarakat untuk mengungsi, terutama di wilayah dataran rendah.

Sementara itu, setiap badai yang dampaknya sangat merusak akan membuat namanya “dipensiunkan” dari daftar badai tropis yang digunakan NOAA. Tahun 2024, misalnya, nama-nama seperti Beryl, Helene, dan Milton telah dicoret. Nama-nama ikonik seperti Katrina (2005), Sandy (2012), dan Maria (2017) juga sebelumnya telah dihapus karena bencana luar biasa yang ditimbulkan.

Dari Badai Katrina yang merenggut 1.800 nyawa, hingga Rita yang menewaskan 62 orang, sejarah mencatat betapa mematikannya musim badai di AS. Dan tahun 2025, semua mata kini kembali tertuju ke Atlantik, dengan harapan badai yang datang tak seburuk yang diprediksi.

Komentar