Arab Saudi Bentuk Aliansi Demi Dorong Pendirian Negara Palestina

JurnalPatroliNews – Arab – Arab Saudi berencana menggelar pertemuan perdana untuk sebuah aliansi khusus yang mendukung terbentuknya negara Palestina, pada Rabu (30/10/2024).

Ini merupakan kelanjutan dari Aliansi Internasional untuk Solusi Dua Negara yang diresmikan bulan lalu di sela-sela Majelis Umum PBB, yang mempertemukan negara-negara Arab dan Islam serta negara-negara Eropa.

Mengutip AFP, yang melansir SPA, pertemuan tersebut akan berlangsung dua hari. Khusus Uni Eropa (UE), benua itu akan diwakili oleh perwakilan khusus untuk proses perdamaian Timur Tengah, Sven Koopmans.

Menurut laporan dari SPA yang dikutip oleh AFP, pertemuan ini akan berlangsung selama dua hari. Perwakilan Uni Eropa untuk proses perdamaian Timur Tengah, Sven Koopmans, akan hadir dalam pertemuan ini.

“Perang Gaza telah menghidupkan kembali perbincangan mengenai solusi dua negara di mana Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai,” tulis laman itu.

“Meskipun para analis mengatakan bahwa tujuan tersebut tampaknya semakin tidak mungkin tercapai dibandingkan sebelumnya,” tambahnya menyinggung pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang beraliran sayap kanan, yang menentang pendirian negara Palestina.

Sebelumnya, Arab Saudi, sebagai eksportir minyak terbesar dunia dan penjaga dua situs suci Islam, menghentikan pembicaraan normalisasi yang ditengahi AS dengan Israel setelah konflik pecah di Gaza.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebelumnya menyatakan bahwa pembentukan negara Palestina adalah syarat utama bagi normalisasi hubungan dengan Israel.

Di Eropa, beberapa negara seperti Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Slovenia telah mengakui Palestina sebagai negara, menjadikan total 146 dari 193 negara anggota PBB yang mengakui Palestina.

Ketegangan di Gaza sendiri berawal dari serangan besar oleh Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober lalu, yang menyebabkan lebih dari seribu korban tewas. Israel merespons serangan ini dengan aksi militer intensif di Gaza, menyebabkan ribuan korban jiwa di kalangan warga Palestina.

Meski seruan untuk mengakhiri serangan terus ada, pertempuran ini kian meluas ke wilayah lain, termasuk melibatkan Hizbullah di Lebanon.

Komentar