JurnalPatroliNews – Jakarta – Amerika Serikat dan Tiongkok akhirnya mencapai titik temu dalam perseteruan dagang mereka dengan menyepakati penundaan tarif resiprokal selama tiga bulan ke depan. Kesepakatan ini diumumkan langsung oleh Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dalam konferensi pers pada Senin (12/5/2025).
Menurut Bessent, kedua negara sepakat tidak hanya menghentikan sementara pemberlakuan tarif baru, tetapi juga menurunkan beban tarif yang telah dikenakan sebelumnya hingga 115%.
“Kami menyepakati jeda selama 90 hari untuk menurunkan ketegangan dan menyesuaikan tarif timbal balik masing-masing secara signifikan,” jelasnya. “Langkah ini mencerminkan komitmen kedua negara dalam mencari solusi jangka panjang.”
Sebelum kesepakatan ini, Amerika telah menerapkan tarif setinggi 145% terhadap produk-produk dari China, sementara Negeri Tirai Bambu merespons dengan bea masuk hingga 125% atas barang-barang asal AS.
Presiden AS Donald Trump pun menyambut baik hasil diskusi yang dilakukan di Swiss pada Sabtu (10/5/2025). Lewat unggahannya di platform Truth Social, Trump menyebut pembicaraan berlangsung produktif dan penuh semangat kerja sama.
“Pertemuan hari ini dengan China berjalan luar biasa. Banyak isu dibahas, dan banyak juga yang dicapai dalam semangat yang saling menghargai,” tulis Trump, Minggu (11/5/2025).
Langkah ini dinilai sebagai upaya strategis untuk menenangkan konflik dagang yang selama ini mengganggu kestabilan perekonomian global dan memperuncing hubungan kedua negara berkekuatan besar tersebut.
Komentar