Australia Khawatir Soal Uji Coba Rudal ICBM Tiongkok di Pasifik

JurnalPatroliNews – Australia – Uji coba rudal balistik antar benua (ICBM) yang dilakukan Tiongkok di wilayah Samudera Pasifik telah menimbulkan kekhawatiran di Australia. Pemerintah Australia menyatakan bahwa tindakan tersebut berpotensi mengganggu stabilitas kawasan dan meningkatkan ancaman keamanan regional.

Menanggapi hal ini, Departemen Luar Negeri Australia segera melakukan komunikasi dengan pihak Tiongkok untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai uji coba rudal tersebut.

“Pemerintah Australia telah meminta klarifikasi dari Tiongkok terkait peluncuran rudal ini,” ungkap pernyataan resmi dari Deplu Australia, sebagaimana dilaporkan oleh AFP pada Kamis (26/9).

Sebelumnya, Tiongkok terakhir kali meluncurkan rudal ICBM ke wilayah Pasifik Selatan pada tahun 1980-an. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, uji coba serupa hanya dilakukan di dalam wilayah teritorialnya sendiri.

Langkah terbaru ini pun diprediksi akan menuai protes dari sekutu-sekutu Amerika Serikat di kawasan, meskipun negara-negara kecil di Kepulauan Pasifik tampaknya belum memberikan respons keras.

Amerika Serikat dan Tiongkok kini bersaing ketat dalam memperluas pengaruh di Pasifik Selatan, dengan kedua negara tersebut aktif membuka kedutaan besar, menandatangani perjanjian, dan menggelontorkan dana untuk berbagai proyek.

Kawasan ini memiliki kekayaan sumber daya laut yang besar serta menjadi jalur perdagangan strategis.

Sementara negara-negara Pasifik berusaha mendapatkan keuntungan dari persaingan geopolitik ini, mereka juga berusaha agar kawasan mereka tidak menjadi zona konflik militer. Jepang dan Selandia Baru telah mengutuk uji coba ICBM Tiongkok ini, menilai tindakan tersebut sebagai ancaman serius terhadap stabilitas kawasan.

Australia juga menyampaikan kritik serupa, menyoroti bahwa uji coba ini menunjukkan upaya Tiongkok dalam memodernisasi militernya secara agresif, tanpa transparansi yang memadai. Hal ini, menurut Australia, membuat negara-negara di sekitar Tiongkok semakin merasa terancam oleh perkembangan militer Beijing yang cepat.

Komentar