Belum Terima Data, WHO Minta China Terus Terang soal Angka Kasus Covid 

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) meminta China jujur mengenai angka kasus Covid-19 di negaranya. 

Permintaan itu disampaikan WHO di tengah kekhawatiran jumlah kasus Covid-19 China yang meroket hingga diduga telah menginfeksi 250 juta penduduk. Angka itu berdasarkan data rapat internal Komisi Kesehatan Nasional China (National Health Commission/NHC) yang bocor ke media. 

Diberitakan Financial Times, WHO mendesak Beijing untuk lebih transparan terkait jumlah kasus dan kematian, tingkat keparahan penyakit, jumlah pasien masuk rumah sakit, dan statistik kesehatan lainnya. 

Sejak China mencabut aturan nol-Covid negara itu, WHO memang belum menerima data soal jumlah rawat inap akibat Covid-19 di Beijing, menurut laporan Reuters. 

Laporan terakhir yang diterima WHO yakni laporan mingguan kasus rawat inap menjelang pencabutan pembatasan pada 7 Desember yang menunjukkan peningkatan signifikan. 

Jumlah rawat inap itu mencapai puncaknya dengan 28.859 kasus, angka tertinggi di China sejak pandemi Covid-19 merebak. Namun angka itu tak ada dalam dua laporan terakhir Beijing. 

“Saya tidak ingin mengatakan bahwa China tidak memberitahu kami apa yang sedang terjadi (di negara mereka). Mereka tak bisa dijangkau,” kata kepala darurat WHO, Mike Ryan. 

Pada Rabu (21/12), sempat ‘terbongkar’ jumlah kasus Covid-19 di China yang berasal dari rapat internal NHC dan pejabat kesehatan lain. 

Sebanyak 250 juta penduduk di China diduga terinfeksi Covid-19 selama Desember 2022. Perkiraan jumlah kasus itu setara dengan 18 persen dari total 1,4 miliar penduduk Negeri Tirai Bambu. 

Jumlah itu pun menjadi kasus terbanyak secara global sejak pertama kali Covid-19 mewabah. 

Wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (Center for Disease Control and Prevention/CDC), Sun Yang, mengatakan dalam rapat internal bahwa sekitar 37 juta penduduk China terinfeksi Covid-19 pada Selasa (20/12). 

Sun mengatakan tingkat penyebaran Covid-19 di China akan terus meningkat. Selain itu, ia memperkirakan lebih dari setengah populasi di Beijing dan Sichuan telah terpapar. 

Meski begitu, rekan media belum bisa mengonfirmasi data tersebut secara independen. NHC juga tak segera memberikan komentar saat ditanya soal data tersebut. 

Komentar