China Gelar Latihan Militer Besar-Besaran, Taiwan Dapat Peringatan Keras

JurnalPatroliNews – China – China mengumumkan latihan militer berskala besar di sekitar wilayah Taiwan pada Selasa (1/4/2025), dengan melibatkan unsur angkatan laut, udara, darat, dan pasukan roket. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk peringatan kepada Taipei agar tidak mengambil langkah menuju kemerdekaan.

Juru Bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), Shi Yi, menjelaskan bahwa latihan ini bertujuan untuk menguji kemampuan tempur pasukan dalam mengoordinasikan operasi gabungan, menguasai medan, serta melancarkan serangan presisi dari berbagai arah.

“Latihan ini adalah respons tegas untuk menekan upaya Taiwan dalam mencapai kemerdekaan dan memberikan sinyal kuat bahwa kami tidak akan mentoleransi tindakan separatis,” ujar Shi.

Kantor Urusan Taiwan di China menegaskan bahwa latihan tersebut secara khusus ditujukan kepada Presiden Taiwan, Lai Ching Te, yang dikenal memiliki sikap pro-kemerdekaan. Dalam pernyataannya, mereka menuduh Lai telah memperkeruh hubungan dengan Beijing melalui berbagai kebijakan yang dianggap memusuhi China.

“Lai Ching Te bersikeras mempertahankan retorika separatisnya, bahkan berani menyebut daratan sebagai ‘kekuatan asing yang bermusuhan’. Dia juga mendorong strategi yang memicu sentimen anti-China,” demikian pernyataan dari Kantor Urusan Taiwan.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, pihaknya mendeteksi keberadaan 19 kapal angkatan laut China di sekitar perairan Taiwan. Selain itu, kapal induk Shandong dan kelompok tempurnya juga terpantau memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan sejak Sabtu.

China telah lama mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mengancam akan menggunakan kekuatan militer untuk mengambil alih pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut. Beijing secara rutin mengerahkan pesawat tempur dan kapal perangnya di sekitar Taiwan dan semakin sering mengadakan latihan militer sejak Lai Ching Te menjabat sebagai presiden tahun lalu.

Menanggapi latihan militer ini, Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo menilai langkah Beijing sebagai ancaman bagi stabilitas kawasan.

“Tindakan China ini jelas menunjukkan bahwa mereka tidak peduli dengan perdamaian dan stabilitas regional,” tegas Koo.

Komentar