JurnalPatroliNews – Jakarta – Kebanyakan orang mengganggap Amerika atau China merupakan negara yang paling berinovasi. Namun menurut Indeks Inovasi Global yang diterbitkan oleh Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO), Amerika berada pada urutan ketiga, sementara Cina di urutan ke-11.
Menurut laporan yang dikutip dari The Economist, indeks ini menggunakan definisi inovasi yang cukup luas, mencakup output seperti paten, publikasi ilmiah, dan ekspor teknologi canggih.
Di sisi input, penilaian mencakup belanja untuk riset dan pengembangan (litbang), jumlah lulusan teknik, serta aktivitas modal ventura.
Penilaian indeks juga mempertimbangkan bagaimana teknologi diadopsi dan digunakan di suatu negara, serta bagaimana negara tersebut memproduksinya. Negara yang mengimpor produk teknologi tinggi dan berinvestasi dalam kekayaan intelektual dari luar negeri cenderung mendapatkan skor lebih tinggi.
Indikator lain yang digunakan termasuk jumlah film yang diproduksi dan perubahan yang dilakukan pada proyek perangkat lunak kolaboratif di GitHub.
Berdasarkan metrik tersebut, Swiss memimpin sebagai negara paling inovatif. Negara-negara kecil seperti Swiss bisa melampaui kekuatan besar seperti Amerika dan China karena beberapa indikator diukur berdasarkan populasi atau PDB.
Sebagai contoh, Swiss mengajukan 5.430 aplikasi paten internasional pada tahun 2022. Meskipun jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Amerika Serikat, skala ekonominya yang lebih kecil membuat Swiss lebih unggul dalam perbandingan relatif.
Selain itu, meskipun jumlah peneliti di Swiss lebih sedikit dibandingkan Amerika, jika diukur per kapita, Swiss justru memiliki lebih banyak peneliti.
Meski kontribusi total Swiss terhadap kemajuan ilmu pengetahuan lebih kecil daripada Amerika, secara keseluruhan Swiss lebih unggul dalam hal inovasi.
Skor inovasi suatu negara dalam indeks ini sangat berkorelasi dengan PDB per kapita. Oleh karena itu, negara-negara kaya cenderung menempati peringkat lebih tinggi. Namun, beberapa negara melampaui ekspektasi berdasarkan tingkat perkembangan mereka, seperti India yang menempati peringkat ke-39.
Negara-negara berpenghasilan rendah biasanya berada di luar 100 besar, tetapi China sebagai negara berpenghasilan menengah ke atas berada di peringkat ke-11, jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Komentar