Demonstran Berubah Rusuh, Warga Iran Tuntut Keadilan Atas Kematian Misterius, Gadis Belia Mahsa Amini

JurnalPatroliNews Aksi protes ratusan warga Iran yang menuntut keadilan atas kematian misterius Mahsa Amini, berubah menjadi kerusuhan yang memakan korban.Kelompok HAM Kurdi melaporkan lima orang pendemo tewas terkena tembakan dari pasukan keamanan Iran setelah aksi protes yang semakin ricuh di wilayah Kurdi Iran pada Senin (19/9).

“Dua orang tewas ketika pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa di Kurdi Saqez, kampung halaman Amini. Dua lagi tewas di Divandarreh, oleh tembakan langsung dari pasukan keamanan. Satu lagi tewas di Dehgolan, Kurdi,” ungkap kelompok HAM melalui cuitannya.

Tidak ada konfirmasi resmi dari pemerintah Iran mengenai kematian yang dilaporkan kelompok HAM tersebut. Kantor berita resmi IRNA hanya mengatakan ada protes di sejumlah kota di tujuh provinsi yang telah dibubarkan oleh polisi.

TV pemerintah Iran juga mengatakan sejumlah pengunjuk rasa telah ditangkap tetapi membantah klaim kematian demonstran di media sosial dengan menunjukkan dua pemuda yang terluka itu tidak terbunuh.

Seperti dimuat Reuters, protes paling intens terjadi di wilayah Kurdi, di mana protes yang berujung kerusuhan itu dilaporkan telah membuat setidaknya 75 pendemo di wilayah minoritas terluka.

Mahsa Amini merupakan gadis berusia 22 tahun dari provinsi Kurdistan Iran yang mengalami koma dan meninggal setelah penangkapannya di Teheran pekan lalu oleh polisi moral yang menegakkan aturan berhijab.
Polisi mengatakan Amini meninggal karena serangan jantung dan membantah tuduhan penyiksaan atau pelecehan dilakukan pada korban.

Tetapi ayahnya berulang kali mengatakan putrinya tidak memiliki masalah kesehatan dan menyebut ada memar di kaki Amini. Keluarga dan warga menjadi geram dengan kematian gadis muda tersebut dan terpacu untuk melakukan protes besar besaran.

Komentar