JurnalPatroliNews – Jakarta – CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, bersama mantan kandidat presiden dari Partai Republik, Vivek Ramaswamy, telah ditunjuk untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang baru dibentuk di bawah pemerintahan kedua Donald Trump.
Meskipun nama dan tujuan departemen ini terdengar resmi, Trump menjelaskan bahwa DOGE tidak akan berfungsi sebagai badan pemerintah resmi. Sebaliknya, Musk dan Ramaswamy akan memberi “nasihat dan bimbingan” kepada Gedung Putih dari luar struktur pemerintahan.
Dalam pernyataannya pada Selasa, 12 November 2024, Trump menekankan bahwa departemen ini akan bekerja sama dengan Kantor Manajemen dan Anggaran untuk mendorong reformasi struktural yang signifikan dan menciptakan pendekatan kewirausahaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tata kelola pemerintahan.
“Keduanya akan membongkar birokrasi pemerintah, memangkas peraturan berlebihan, memotong pengeluaran yang tidak efisien, dan merestrukturisasi lembaga-lembaga federal,” ungkap Trump, seperti dilansir The Guardian.
Ia menambahkan bahwa pekerjaan mereka akan selesai pada 4 Juli 2026, menciptakan pemerintah yang lebih kecil dan efisien sebagai “hadiah” untuk peringatan 250 tahun Deklarasi Kemerdekaan.
Detail mengenai bagaimana organisasi ini akan beroperasi masih simpang siur. DOGE berpotensi berada di bawah Undang-Undang Komite Penasihat Federal, yang mengatur operasional kelompok eksternal yang memberikan saran kepada pemerintah serta akuntabilitas publik.
Umumnya, pegawai federal diharuskan untuk mengungkapkan aset dan keterlibatan mereka untuk menghindari konflik kepentingan. Namun, karena Musk dan Ramaswamy tidak berstatus pegawai federal penuh, mereka tidak akan terikat oleh persyaratan etika tersebut.
Trump juga menegaskan bahwa Musk tidak akan menjabat secara penuh waktu karena kesibukannya yang padat, termasuk meluncurkan roket dan proyek lainnya. “Kami akan meminta Elon Musk untuk menjadi penghemat biaya kami,” tutur Trump dalam sebuah rapat umum di Michigan pada September.
Komentar