Desak Junta Myanmar : PBB Kembali Minta Bebaskan Suu Kyi

JurnalPatroliNews Jakarta – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, melalui juru bicara kembali mendesak junta Myanmar segera membebaskan Penasihat Negara yang dikudeta, Aung San Suu Kyi, dari tahanan rumah.

Dilansir Reuters, Jumat (2/7), desakan itu disampaikan Guterres sehari setelah junta Myanmar membebaskan ribuan tahanan politik, termasuk aktivis dan wartawan.

“Kami kembali menyampaikan permintaan supaya mereka yang tidak menjalani proses hukum dengan semestinya harus dibebaskan, termasuk Presiden Win Myint dan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi,” kata juru bicara Guterres, Eri Kaneko.

Kemarin junta Myanmar membebaskan sekitar 2.600 orang yang ditahan yang dituduh terlibat aksi pembangkangan terhadap rezim militer dari Lembaga Pemasyarakatan Insein yang berada di dekat Kota Yangon. Mereka menuduh para tahanan itu yang merupakan aktivis, warga sipil dan jurnalis ikut menghasut masyarakat melakukan kerusuhan melalui aksi unjuk rasa.

Sebagian dari para tahanan itu dijerat dengan delik membuat masyarakat takut karena menyebarkan berita palsu. Pasal itu juga yang dikenakan kepada Suu Kyi, dari sederet perkara hukum lain yang dituduhkan kepadanya.

“Kami tetap prihatin atas berlanjutnya aksi kekerasan dan intimidasi, termasuk penahanan sewenang-wenang oleh aparat keamanan,” ujar Kaneko.

Rezim militer Myanmar juga kembali berulah dengan mengancam jurnalis yang nekat menggunakan istilah junta terhadap mereka.

Mereka menyatakan pemerintahan Myanmar saat ini harus disebut sebagai

“Dewan Militer” ketimbang junta. Selain itu, junta Myanmar tetap menolak tuduhan melakukan kudeta.

Menurut keterangan itu, junta Myanmar menamakan pemerintahan saat ini sebagai Dewan Pemerintahan Negara.

(*/lk)

Komentar