JurnalPatroliNews – Brasil – Presiden Prabowo Subianto melanjutkan agenda penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil. Pada hari kedua, ia menyampaikan pidato di hadapan para pemimpin negara G20, membahas isu pembangunan berkelanjutan dan transisi menuju energi bersih.
Melalui unggahan Instagram resmi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Rabu (20/11/2024), terlihat Prabowo didampingi sejumlah menteri kabinet. Di antaranya adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.
Dalam unggahannya, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia berkomitmen kuat untuk menurunkan emisi karbon sebagai langkah nyata melawan dampak perubahan iklim.
“Presiden @prabowo menyatakan bahwa Indonesia akan mengambil langkah konkret untuk mengurangi emisi karbon demi mencegah dampak buruk perubahan iklim yang dirasakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,” tulisnya.
Prabowo juga menegaskan pentingnya menjaga hutan tropis Indonesia, yang merupakan paru-paru dunia, sebagai bagian dari target Nationally Determined Contributions (NDC) untuk pengurangan emisi karbon.
“Untuk memenuhi National Determined Contribution (NDC) penurunan emisi CO2, selain menjaga hutan tropis yang menjadi paru-paru dunia, Indonesia juga akan melakukan transisi energi menuju energi hijau dengan menaikkan sumber energi dari renewable hingga mencapai 75 gigawatt dalam 15 tahun kedepan,” jelasnya.
“Kerjasama global sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis perubahan iklim, karena tantangan ini adalah masalah bersama yang harus diselesaikan oleh seluruh bangsa,” tambah Sri Mulyani mengutip pernyataan Presiden Prabowo.
Isu perubahan iklim dan transisi energi menjadi salah satu agenda prioritas dalam KTT G20 kali ini, mengingat dampaknya yang semakin nyata di berbagai belahan dunia.
Prabowo menutup pidatonya dengan menyerukan pentingnya solidaritas global untuk mengatasi tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini.
Komentar