Di Isukan Terlibat Dalam Perang Rusia-Ukraina, Pentagon Tegaskan Hanya Melatih Pasukan

JurnalPatroliNews – Jakarta – Militer Amerika Serikat terus membantah tudingan bahwa mereka menjadi pihak yang terlibat langsung dalam perang Rusia-Ukraina.

Menguatkan bantahannya, Pentagon mengatakan pihaknya hanya mengawasi latihan perang untuk melatih perwira Ukraina agar komandan bisa membuat keputusan yang lebih baik di medan perang.

Latihan di atas meja dimulai minggu ini di pangkalan Angkatan Darat AS di Wiesbaden, Jerman dan akan berlanjut selama beberapa hari.

Ketua Kepala Staf Gabungan AS Mark Milley telah melakukan perjalanan ke pangkalan pada Kamis, di mana dia berusaha untuk mengesampingkan peran Amerika.

“Tidak ada yang duduk di sana memberi tahu orang Ukraina, ke kiri atau ke kanan atau lakukan ini atau lakukan itu. Itu bukan tugas komunitas internasional,” kata Milley kepada wartawan, seperti dikutip dari RT, Jumat (3/3).

“Yang kami lakukan hanyalah menyiapkan kerangka kerja dan mekanisme untuk memungkinkan orang Ukraina belajar mandiri, belajar melawan situasi, atau berbagai skenario,” katanya.

Sementara para pejabat menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang skenario yang disajikan kepada para perwira Ukraina, Reuters melaporkan bahwa mereka akan melibatkan latihan pemikiran untuk mengevaluasi potensi tindakan militer.

Latihan terbaru mengikuti putaran lain dari pelatihan senjata gabungan yang dipimpin AS untuk pasukan Ukraina di Jerman, yang menerima instruksi tentang berbagai senjata buatan Amerika, termasuk Kendaraan Tempur Bradley yang dipasok dalam paket senjata sebelumnya ke Kyiv.

Sebelumnya pada Kamis, mantan presiden Rusia yang juga Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia saat ini, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa Washington dan sekutunya harus diperlakukan sebagai pihak langsung dalam konflik jika selain memasok senjata, mereka melatih personel untuk mengoperasikannya.

“Setiap orang yang membuat keputusan untuk mengirimkan senjata-senjata itu atau memperbaikinya, bersama dengan tentara bayaran dan pelatih militer asing, harus dianggap sebagai target militer yang sah,” tegas Medvedev. 

Komentar