Dianggap Penting, RI Minta Eropa Gunakan Pengaruh Cegah Veto Keanggotaan Palestina di PBB

JurnalPatroliNews – Belgia, – Amerika Serikat (AS), sering sekali melakukan Veto, saat resolusi PBB diajukan atas pengakuan Palestina sebagai Negara yang berdaulat. Pemerintah RI menilai, pengakuan itu sangat penting sebagai implementasi solusi dua Negara.

Untuk itu, Indonesia melalui Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri RI, kembali mendorong pengakuan atas Negara Palestina, dalam pertemuan Negara anggota OKI dan Uni Eropa, yang tengah membahas mengenai “Efforts to implement the two-state solution, including the question of recognition” di Brussels, Belgia, Minggu (26/5/24).

Ia sangat mengapresiasi tiga Negara Eropa yakni Norwegia, Irlandia dan Spanyol, yang sudah mengambil langkah untuk mengakui Palestina pada 28 Mei.

Dalam salah satu appeal yang disampaikan, menurut Retno, pengakuan itu penting untuk memberikan Palestina kemerdekaan penuh untuk membangun Negara mereka secara berdaulat.

“Keanggotaan Palestina di PBB akan membantu Palestina dalam membangun Negaranya,” ucap Retno.

Dia pun menegaskan agar semua pihak bekerjasama, untuk menghindari veto yang mungkin diberikan selama sidang DK PBB, tentang aksesi keanggotaan Palestina.

“Saya juga kembali menekankan pentingnya semua Negara untuk menggunakan pengaruh masing-masing, agar veto mengenai keanggotaan Palestina di PBB tidak terjadi lagi di Dewan Keamanan PBB,” tegasnya.

Diketahui, pertemuan yang digelar di Brussels tersebut, hadir dari OKI yakni Menteri Luar Negeri Saudi Arabia, Jordan, Mesir, Indonesia, Algeria, Turki, Bahrain, dan Wakil Menteri Luar Negeri dari UAE.

Sebagian besar Negara-negara tersebut, tergabung dalam OIC Contact Group. Bahkan, Perdana Menteri Palestina yang baru juga turut hadir di dalam Pertemuan tersebut.

Komentar