Dubes Ukraina Apresiasi Upaya Damai Indonesia, Meski Tak Bisa Langsung Akhiri Perang

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ukraina mengapresiasi upaya Indonesia untuk menghentikan perang, baik melalui kunjungan Presiden Joko Widodo maupun selama pertemuan para menteri luar negeri G20 di Bali.

Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin dalam press briefing yang digelar secara virtual pada Selasa (12/7).

Vasyl mengaku puas dengan kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. Meski kunjungan tersebut tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan, namun itu adalah contoh awal yang baik.

“Saya akui saya sangat puas (dengan kunjungan Jokowi). Tapi jika berpikir bahwa setelah kunjungan ini Putin akan berhenti dan mengakhiri perang, maka saya bisa pastikan itu hanya fantasi. Karena tidak akan semudah itu,” ujarnya.

Di samping itu, ia juga mengapresiasi Indonesia yang telah menggelar pertemuan para menlu G20 di Bali pada pekan lalu, dan menjadi momentum untuk menyuarakan perang di Ukraina.

“Itu sangat baik karena banyak perwakilan negara G20 yang berpidato mengecam Rusia atas invasinya kepada Ukraina. Mereka juga ingin Rusia segera membuka blokadenya terhadap Ukraina, sehingga Ukraina menjadi negara independen yang bebas dari agresi maupun kolonialisasi,” jelasnya.

Kendati begitu, ia menyoroti bagaimana Rusia masih melancarkan serangannya ke Ukraina di tengah pertemuan.

Menurutnya, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan mudah mengakhiri perang hanya melalui diplomasi yang selama ini telah dilakukan.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya untuk mengadili Putin sebagai penjahat perang dan mendesaknya untuk segera menarik mundur pasukannya di Ukraina.

“Jika Ukraina berhasil dijatuhkan, maka ini juga merupakan kejatuhan bagi demokrasi dan pelanggengan terhadap imperialisasi dan kolonialisasi,” tegasnya.

Komentar