Duh! Ada Baku Tembak di Istana Kabul, Taliban Pecah Kongsi?

JurnalPatroliNews – Jakarta, Perpecahan di tubuh Taliban saat ini semakin terasa. Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa dua faksi yang berada di kelompok itu melakukan baku tembak usai perdebatan mengenai pemerintahan baru pasca mereka berhasil berkuasa.

Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Al Arabiya dan Bloomberg, sebuah sumber menjelaskan kronologis kejadian itu. Hal ini terjadi pada pekan lalu ketika petinggi Taliban melakukan rapat untuk membentuk kabinet.

Mullah Abdul Ghani Baradar, wajah paling umum yang memimpin pembicaraan damai dengan Amerika Serikat (AS), diserang secara fisik oleh kubu Khalil ul Rahman Haqqani.

Kubu Baradar sendiri diketahui menginginkan pemerintahan inklusif dan tidak hanya diisi kelompok senior. Ia menyebut banyak pihak yang berhasil melakukan upaya diplomasi untuk memenangkan kelompok itu. Maka itu, banyak pihak dari etnis non Pashtun harus dapat mengisi jabatan strategis.

“Mereka telah memperoleh banyak pengalaman selama 20 tahun terakhir dan komunitas internasional di kantor politik Qatar telah berjanji untuk membentuk pemerintahan yang mencakup Afghanistan. minoritas harus dilibatkan,” ujar seorang sumber mengutip pernyataan Baradar.

Di sisi lain, beberapa kelompok pejuang dan senior yang dimotori Haqqani menganggap bahwa kemenangan kelompok berhaluan Islam ini dimotori oleh kemenangan dalam berperang. Maka itu, pemerintah haruslah diisi orang-orang yang berjuang di medan tempur dan juga hanya diisi etnis Pashtun.

Pada satu titik selama pertemuan, Haqqani bangkit dari kursinya dan mulai meninju pemimpin Taliban. Ini membuat situasi semakin panas dengan pengawal kedua figur mulai melakukan kontak senjata.

“Pengawal mereka memasuki keributan dan menembak satu sama lain, membunuh dan melukai beberapa dari mereka,” ujar sumber itu.

Beberapa sumber menyebut Baradar tewas dalam aksi itu, namun hal ini dibantah keras. Ia diketahui marah dan pergi ke Kandahar untuk bertemu pemimpin spiritual Taliban, Haibatullah Akhundzada.

Meski begitu, keretakan ini disebut-sebut sudah berakhir. Semuanya sudah disepakati setelah kabinet baru diumumkan.

“Ada beberapa perbedaan antara Taliban sebelum pembentukan kabinet, tetapi mereka berakhir setelah pengumuman kabinet,” ujar sumber lainnya.

Taliban berhasil menguasai Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu. Kelompok ini menang setelah posisi pemerintah Afghanistan semakin terdesak karena AS yang memutuskan untuk menarik seluruh militernya dari negara itu setelah 20 tahun bertugas disana.

(cnbc)

Komentar