Efek Tarif Trump: Ford Naikkan Harga Mobil, Industri Otomotif AS di Persimpangan

Dari sisi kekuatan produksi domestik, Ford tergolong lebih siap menghadapi gelombang tarif. Data Barclays menunjukkan 79% mobil Ford yang dipasarkan di AS dirakit secara lokal, jauh lebih tinggi dibanding GM yang hanya 53%. Meski demikian, Ford masih sangat bergantung pada fasilitas produksi di Meksiko untuk model Maverick, salah satu lini dengan penjualan tinggi.

Selain dari Meksiko, beban tarif tambahan juga menghantam kendaraan yang diimpor dari China dan Korea Selatan. GM bahkan memperkirakan biaya impor dari Korea mencapai US$2 miliar. Ford, meskipun tak mengungkap angka pasti, juga terdampak oleh beban tarif dari China.

Tekanan juga dirasakan oleh produsen asing yang mengekspor ke Amerika Serikat. Berdasarkan data dari S&P Global Mobility tahun 2024, setidaknya 12 merek mobil besar seperti Toyota, Volkswagen, dan Hyundai mengimpor lebih dari 40%—bahkan 60%—dari total kendaraan yang mereka jual di pasar AS.

Meski Ford sudah mengambil langkah konkret, sebagian besar pabrikan lain masih menahan diri. Porsche, misalnya, telah memberi sinyal bakal menaikkan harga jika kebijakan tarif tetap diberlakukan, sementara Audi juga memberi isyarat serupa tanpa memberikan detail lebih lanjut.

Di sisi lain, BMW mengklaim bahwa berdasarkan komunikasi internalnya dengan pejabat AS, mereka optimistis tarif tersebut bisa diturunkan pada pertengahan tahun.

Chief Financial Officer GM, Paul Jacobson, dalam pernyataannya kepada para analis, menyebutkan bahwa GM saat ini belum merencanakan kenaikan harga dan masih merasa nyaman dengan kondisi pasar yang ada.

Komentar