Dampak perlambatan ekonomi ini sangat terasa, bahkan di jalan-jalan Shanghai. Seorang pengusaha lokal, Chang Guiyong, mengeluhkan bahwa berbisnis tahun ini lebih sulit dibandingkan masa pandemi. Ia mencatat bahwa konsumsi masyarakat menurun drastis, hingga banyak pekerja kantoran kini membawa bekal makan siang mereka sendiri.
Langkah stimulus yang diumumkan ini disambut baik oleh para investor. Bursa saham di Shanghai dan Hong Kong melonjak sekitar 10 persen dalam seminggu terakhir. Para analis dari Nomura menilai bahwa langkah-langkah ini menunjukkan tekad Beijing untuk meluncurkan rangkaian stimulus secara bertahap.
Meski demikian, beberapa ahli ekonomi memperingatkan bahwa stimulus ini mungkin tidak cukup untuk memenuhi target pertumbuhan China. Meskipun stimulus ini diperkirakan akan mengangkat PDB hingga 4,9 persen pada akhir tahun, angka tersebut masih di bawah ekspektasi.
Analis dari ANZ memperkirakan pemerintah China akan memperkenalkan dukungan fiskal tambahan dalam waktu dekat. Namun, mereka mencatat bahwa dampak dari stimulus ini kemungkinan terlambat untuk memperbaiki masalah yang ada di sektor properti yang sedang terpuruk.
Komentar