Ekspor China Tumbuh 8% di Tengah Tarik Ulur Tarif Trump

JurnalPatroliNews – Jakarta – China mencatatkan lonjakan ekspor sebesar 8,1 persen secara tahunan pada April 2025, melebihi prediksi banyak ekonom yang hanya memperkirakan pertumbuhan dua persen. Angka ini menunjukkan bahwa sektor perdagangan negara tersebut tetap kokoh meski dihadapkan pada tekanan global, terutama akibat tarif tinggi yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Dalam periode yang sama, impor China sedikit turun sebesar 0,2 persen. Namun, meskipun ada penurunan impor, surplus perdagangan dengan AS tetap tinggi, hampir mencapai 20,5 miliar dolar AS pada bulan April.

Menariknya, meskipun AS memberlakukan tarif 145 persen pada produk-produk China bulan lalu, dampaknya terhadap ekspor China tampaknya belum signifikan. Data menunjukkan bahwa China masih bisa mempertahankan kinerja ekspor yang kuat ke berbagai negara lain.

Selama empat bulan pertama 2025, ekspor China tercatat tumbuh pesat ke beberapa kawasan. Ekspor ke Asia Tenggara dan Amerika Latin masing-masing mengalami kenaikan 11,5 persen, sementara ke India melonjak hampir 16 persen dan ke Afrika naik 15 persen.

Namun, hubungan dagang dengan AS menunjukkan tren negatif. Ekspor China ke AS turun 2,5 persen pada periode yang sama, sementara impor dari AS menurun lebih tajam, mencapai 4,7 persen.

Menanggapi ketegangan perdagangan ini, kedua negara dijadwalkan melanjutkan perundingan pada akhir pekan ini. Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng, akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, di Swiss, dalam pertemuan yang dianggap penting untuk menentukan arah baru hubungan ekonomi kedua negara.

Komentar