JurnalPatroliNews – Jakarta – Ribuan massa berkumpul di pusat kota Tel Aviv pada Sabtu (15/9), memprotes pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan menuntut pembebasan sekitar 100 tawanan yang masih ditahan di Gaza. Protes ini muncul setelah ditemukannya jenazah enam tawanan Israel dari terowongan Gaza.
Dilansir dari Al Jazeera, pengunjuk rasa menggelar aksi di luar markas besar tentara dan gedung-gedung pemerintah, menyerukan agar Netanyahu segera mencapai kesepakatan dengan kelompok Palestina, Hamas, untuk membebaskan para tawanan.
Kerumunan besar ini menunjukkan frustrasi publik atas kegagalan pemerintah dalam negosiasi yang berlarut-larut.
Salah satu yang turut serta dalam aksi, Yotam Cohen, saudara dari Nimrod Cohen, tentara Israel yang masih ditawan, mengkritik keras Netanyahu dan menyatakan bahwa perang yang terus berlangsung ini hanya memperburuk situasi. “Pemerintah yang menyabotase kesepakatan ini menelantarkan tawanan dan membiarkan mereka mati,” kata Cohen.
Aksi protes ini merupakan bagian dari gelombang unjuk rasa yang terus berlanjut di Israel dalam dua minggu terakhir.
Akhir pekan lalu, sekitar 750.000 orang turut serta dalam aksi serupa. Para demonstran menuntut adanya perubahan, mengingat hingga saat ini tidak ada solusi nyata yang diberikan pemerintah untuk mengakhiri perang dan membebaskan para tawanan.
Menurut laporan Al Jazeera, kondisi tawanan yang ditahan di terowongan Gaza semakin menambah ketegangan. Militer Israel baru-baru ini merilis video yang menunjukkan kondisi mengerikan di dalam terowongan. Lorong-lorong sempit tanpa ventilasi dan fasilitas dasar lainnya menjadi tempat penyekapan tawanan.
Naama Weinberg, sepupu salah satu tawanan yang terbunuh, menyampaikan kengerian masyarakat atas kondisi tersebut. “Mereka sekarat di dalam sel-sel kecil tanpa ventilasi, di bawah tanah yang dalam tanpa udara atau sinar matahari selama berbulan-bulan,” ujarnya.
Serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.100 orang Israel dan membawa hampir 250 tawanan telah memicu perang berkepanjangan di Gaza.
Sejak itu, serangan Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 41.000 warga Palestina tewas dan hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang terpaksa mengungsi.
Publik Israel semakin vokal menuntut agar Netanyahu turun dari jabatan, mengingat kegagalannya dalam menyelesaikan konflik dan mencapai kesepakatan yang bisa membawa pulang para tawanan.
Komentar