Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menunjukkan bahwa panas adalah penyebab utama kematian terkait cuaca di AS, dengan sekitar 1.220 kematian setiap tahunnya akibat panas ekstrem.
Orang yang melakukan aktivitas fisik berat seperti atlet dan pekerja luar ruangan berisiko tinggi terkena serangan panas. Kelompok rentan lainnya termasuk anak-anak, orang tua, penyandang disabilitas, tunawisma, petugas darurat, dan narapidana.
Palang Merah Amerika menganjurkan masyarakat yang terkena dampak panas ekstrem untuk membatasi aktivitas luar ruangan, menghindari minuman manis, berkafein, atau beralkohol, serta mencoba tetap berada di ruangan ber-AC.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah menyatakan bahwa krisis iklim yang sebagian besar disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan emisi metana, telah menyebabkan peningkatan frekuensi, durasi, intensitas, dan skala gelombang panas di seluruh dunia.
Komentar