“Kehendak dan ajakan Paus Fransiskus adalah juga kehendak dan keinginan kebanyakan dari kita semua dan mayoritas polulasi dunia ini. Janganlah kita terkungkung oleh pola pemikiran yang salah bahwa kekerasan adalah solusi terbaik dari berbagai jenis konflik. No! Hanya dialog, negosiasi dan pendekatan-pendekatan kekeluargaan, persahabatan dan pertemanan dapat menyelesaikan berbagai masalah dengan tenang, tanpa unsur-unsur kekerasan. Jalur ini selalu akan bisa menciptakan perdamaian, kerukunan, penyembuhan dan rehabilitasi sejati dari relasi-relasi yang selama ini retak,” kata Padre Marco Solo.
Ditegaskannya, agama-agama dan hukum-hukum positip yang menyuarakan nilai-nilai di atas harus diolah dan digunakan seoptimal mungkin agar komunitas dunia ini kembali menikmati suasana kehidupan yang tenang, damai, tentram dan sejahtera. Dengan itu pembangunan akan bisa berjalan dengan semestinya.
“Kalau ujung-ujungnya kota hingga desa ibarat lautan api dengan pucuk-pucuk nyala setinggi gunung dan kemudian hanya meninggalkan kepingan-kepingan tembok, kapan kebahagiaan yang didambakan bisa tercapai? Setiap peperangan adalah awal kegagalan dan akan menciptakan generasi-generasi gagal,” kata Pejabat Vatikan asal Indonesia, Padre Marco Solo SVD. (ASKARA)
Komentar