Harga Minyak Merosot Akibat Sinyal The Fed Tahan Suku Bunga

JurnalPatroliNews – AS – Harga minyak global menunjukkan penurunan pada perdagangan Selasa (21/5) setelah bank sentral AS, The Fed, memberi indikasi untuk mempertahankan suku bunga yang tinggi.

Dilansir dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 0,68 persen menjadi 83,14 dolar AS (sekitar Rp1,33 juta) per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS mengalami penurunan sebesar 0,73 persen menjadi 79,22 dolar AS (sekitar Rp1,26 juta) per barel.

Sejak awal pekan ini, kedua harga acuan minyak tersebut telah turun kurang dari 1 persen. Hal ini dipengaruhi oleh pejabat The Fed yang menunggu bukti perlambatan inflasi sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga.

Para analis menyatakan bahwa kondisi ini membuat harga minyak global semakin melemah.

“Kekhawatiran melemahnya permintaan menyebabkan penjualan minyak menurun karena prospek penurunan suku bunga The Fed semakin jauh,” kata analis di Fujitomi Securities, Toshitaka Tazawa.

Secara keseluruhan, komentar dari pejabat The Fed mempertegas bahwa suku bunga akan tetap berada di level 5,25 persen hingga 5,50 persen untuk jangka waktu yang lebih lama dari perkiraan pasar.

Kondisi ini mempengaruhi pasar minyak karena biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan permintaan minyak mentah.

Komentar