Nijjar, 45 tahun, adalah seorang pebisnis yang juga menjadi tokoh penting dalam gerakan untuk mendirikan negara merdeka bagi komunitas Sikh, yang dikenal sebagai Khalistan. Gerakan ini ditentang keras oleh pemerintah India, yang telah mencap Nijjar sebagai teroris pada tahun 2020.
Kepala Kepolisian Kanada (RCMP), Mike Duheme, mengungkapkan bahwa penyelidikan mereka telah menemukan bukti yang menghubungkan agen pemerintah India dengan pembunuhan Nijjar, serta tindakan kekerasan lainnya di Kanada.
Pada saat kematiannya, pemerintah India sedang berusaha menangkap Nijjar terkait dugaan serangan terhadap seorang pendeta Hindu.
Selama ini, India kerap mengecam Kanada karena dianggap terlalu lunak terhadap pendukung gerakan Khalistan yang tinggal di negara tersebut.
Meskipun gerakan ini dilarang di India, dukungannya masih kuat di kalangan diaspora Sikh, khususnya di Kanada, yang populasinya mencapai hampir 2% dari total penduduk negara itu.
India juga telah meminta beberapa negara, termasuk Kanada, Australia, dan Inggris, untuk bertindak lebih tegas terhadap para aktivis Sikh di wilayah mereka. Tahun lalu, India bahkan menuntut Kanada untuk mendeportasi sebagian besar diplomatnya, yang semakin memperburuk hubungan kedua negara sejak saat itu.
Komentar