Hindari Dampak Perubahan Iklim, Emisi Batu Bara Bikin Pusing, IEA Ungkap ‘Obatnya’

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Transisi energi merupakan suatu hal yang harus segera dikebut oleh negara-negara di dunia untuk menekan emisi karbon, terutama yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari dampak parah dari perubahan iklim. Laporan terbaru International Energy Agency atau IEA menyerukan adanya kebijakan yang dapat memobilisasi pembiayaan besar-besaran untuk transisi ke energi bersih dengan cepat terutama di negara berkembang.

Laporan khusus IEA yang baru saja diluncurkan bertajuk “Batubara dalam Transisi Nol Bersih: Strategi untuk Perubahan yang Cepat, Aman, dan Berpusat pada Manusia” memberikan analisis yang cukup penting.

Laporan tersebut mencakup apa yang diperlukan untuk menurunkan emisi batu bara global sembari mendukung keamanan energi dan pertumbuhan ekonomi, serta mengatasi konsekuensi sosial dan pekerjaan dari perubahan yang terlibat.

Analisis tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar konsumsi batu bara global saat ini terjadi di negara-negara yang telah berjanji untuk mencapai emisi nol bersih. Namun demikian, permintaan batu bara global telah stabil mendekati rekor tertinggi selama satu dekade terakhir.

Direktur eksekutif IEA Fatih Birol menilai jika tidak ada yang dilakukan, maka emisi yang dihasilkan dari PLTU batu bara akan membuat kenaikan suhu di atas 1,5 derajat celcius. Oleh sebab itu, ia berharap agar pembiayaan internasional untuk penghentian pengoperasian PLTU dapat direalisasikan.

Komentar