Hindari Pertempuran, 6.000 Orang Sudan Melarikan Diri ke Afrika Tengah

JurnalPatroliNews – Jakarta – Bentrokan berdarah antara tentara dan paramiliter Rapid Support Force (RSF) yang terjadi sejak dua pekan lalu di Sudan telah menyebabkan lebih dari 6000 orang, yang sebagian besar perempuan melarikan diri ke negara tetangga, Afrika Tengah.

Hal tersebut dipaparkan oleh badan pengungsi PBB  (UNHCR) kepada AFP, yang dimuat Al Arabiya pada Senin (1/5).

“Jumlahnya terdiri dari 70 persen perempuan, 15 persen perempuan, 10 persen laki-laki, dan 400 orang yang dipulangkan,” kata UNHCR.

Perang sejauh ini telah menewaskan sekitar 528 orang, dengan sedikitnya 4.599 orang terluka, yang membuat beberapa negara memutuskan untuk mengevakuasi warga negaranya dari negara berkonflik tersebut.

Republik Afrika Tengah yang terletak di sebelah barat daya Sudan, menjadi salah satu negara tujuan yang dipilih oleh ribuan warga Sudan yang berniat melindungi dirinya, meski negara tersebut sama-sama memiliki konflik internal.

Di samping itu, saat ini tercatat lebih dari 75 ribu orang telah melarikan diri ke negara lain dengan 20.000 orang mengungsi ke Chad, sekitar 4.000 lainnya telah melarikan diri ke Sudan Selatan, dan 3.500 ke Ethiopia.

Menurut badan koordinasi kemanusiaan PBB (OCHA), lalu lintas antara Sudan dan Afrika Tengah dikabarkan juga terganggu karena konflik tersebut, dengan harga produk-produk penting telah melonjak tajam, yang memicu keprihatinan mendalam atas situasi di negara Afrika itu.

Komentar