Menlu Hungaria Sebut Ada Konspirasi NATO terhadap Trump Terkait Kebijakan Ukraina

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Luar Negeri Hungaria, Péter Szijjártó, mengungkap dugaan adanya upaya dari sekutu NATO di Eropa untuk menjegal kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Menurutnya, hal ini terjadi karena Trump kerap mengambil kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan negara-negara Eropa, terutama terkait konflik Ukraina.

Dalam pernyataannya, Szijjártó menegaskan bahwa Hungaria telah merasakan dampak langsung dari perang di Ukraina selama tiga tahun terakhir. Ia mengakui bahwa negaranya menanggung beban ekonomi dan sosial akibat konflik tersebut.

“Jika ada negara yang sangat berkepentingan dengan keberhasilan Donald Trump dan pemerintahan AS saat ini, serta tercapainya kesepakatan damai antara AS dan Rusia, maka itu adalah kami,” ujarnya.

Namun, ia juga mengklaim bahwa ada upaya sistematis dari negara-negara Barat Eropa untuk melemahkan Trump.

“Ada rencana tertentu yang sedang dimainkan melawan Donald Trump oleh beberapa sekutu di Eropa Barat. Ini bukan hanya tentang menentang perdamaian, tetapi perang dijadikan alasan untuk menjalankan agenda tersebut,” tegasnya.

Pertemuan Rahasia dan Keputusan untuk Melanjutkan Perang

Szijjártó mengungkap bahwa negara-negara tersebut menggelar pertemuan di London pada Minggu lalu. Dalam pertemuan itu, mereka disebut-sebut mengambil keputusan untuk tetap mendukung kelanjutan perang di Ukraina.

“Ini adalah langkah yang berbahaya dan merupakan kesalahan besar. Jika perang terus berlanjut, akan ada lebih banyak korban jiwa, lebih banyak kehancuran, dan risiko eskalasi yang semakin besar,” tambahnya.

Namun, di sisi lain, ia menilai bahwa perbedaan sikap antara Washington dan Eropa mengenai Ukraina justru menjadi keuntungan bagi Hungaria.

“Dengan adanya perbedaan ini, jauh lebih mudah bagi Hungaria untuk menjauh dari konflik,” jelasnya.

Szijjártó menegaskan bahwa perang telah membawa dampak negatif dalam berbagai aspek, mulai dari lonjakan harga hingga krisis energi akibat sanksi. Namun, ia optimis bahwa begitu perang berakhir, berbagai persoalan ini juga akan terselesaikan.

Trump Hentikan Bantuan ke Ukraina, Eropa Bingung

Trump, yang sejak awal kepemimpinannya menunjukkan sikap skeptis terhadap NATO, baru-baru ini menghentikan bantuan militer AS ke Ukraina. Keputusan ini terjadi setelah perselisihannya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Akibatnya, negara-negara Eropa kini mencari strategi baru untuk menghadapi situasi tersebut.

Di sisi lain, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orbán dan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico tetap konsisten menentang bantuan militer Uni Eropa untuk Ukraina. Keduanya juga menolak sanksi terhadap Rusia dan justru mendukung solusi damai sebagai jalan terbaik untuk mengakhiri perang.

Sikap Orbán dan Fico yang dinilai lebih bersahabat dengan Moskow membuat mereka sering mendapat kritik dari negara-negara Uni Eropa dan NATO. Namun, mereka tetap berpegang pada pandangan bahwa negosiasi damai lebih penting daripada perpanjangan konflik yang tidak berkesudahan.

Komentar