JurnalPatroliNews – Jakarta –Â Pemerintah India mengambil langkah tegas dengan menghentikan seluruh kegiatan impor dari Pakistan serta melarang kapal berbendera Pakistan bersandar di pelabuhan mana pun di wilayahnya.
Kebijakan tersebut diumumkan tak lama setelah serangan mematikan di wilayah wisata Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan sedikitnya 26 orang pekan lalu. Serangan ini memicu lonjakan ketegangan antara dua negara yang selama ini sudah memiliki hubungan diplomatik yang renggang.
Melalui pernyataan resmi Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri India, disebutkan bahwa larangan tersebut berlaku seketika dan tidak diberikan batas waktu.
“Tindakan ini diambil atas dasar perlindungan terhadap kepentingan nasional dan stabilitas kebijakan dalam negeri,” tulis pernyataan tersebut yang dilansir oleh Reuters pada Minggu, 4 Mei 2025.
Pihak berwenang India meyakini Pakistan terlibat dalam serangan tersebut, tuduhan yang langsung dibantah oleh Islamabad. Bahkan Pakistan mengklaim memiliki data intelijen kuat yang menyatakan India tengah merancang operasi militer.
Merespons tudingan itu, Pakistan juga melakukan aksi balasan: menutup jalur perdagangan darat, menangguhkan wilayah udaranya dari penerbangan India, dan memulangkan diplomat asal India. Tak hanya itu, Pakistan memberi peringatan keras bahwa segala upaya India untuk mengganggu aliran sungai yang sudah diatur dalam perjanjian bilateral lama akan dipandang sebagai tindakan permusuhan.
Meski aktivitas dagang antara kedua negara telah menyusut drastis selama beberapa tahun terakhir, keputusan terbaru ini diperkirakan akan memperburuk ketegangan politik dan keamanan di kawasan sensitif Himalaya, yang mayoritas penduduknya merupakan Muslim.
Komentar