Inggris Makin Panas, Unjuk Rasa Mau Pecah di 30 Lokasi!

Bentrokan yang diwarnai kekerasan ini dipicu oleh pembunuhan tiga gadis muda di kelas dansa bertema Taylor Swift di Southport pada Senin lalu. Axel Rudakubana (17) dari Lancashire dituduh melakukan serangan tersebut.

Setelah itu, klaim palsu tersebar di dunia maya bahwa tersangka adalah seorang pencari suaka Muslim yang tiba di Inggris dengan perahu. Padahal, Axel adalah keturunan imigran Rwanda Kristen yang lahir di Inggris.

Klaim palsu ini menyebabkan pengunjuk rasa sayap kanan berkumpul di berbagai kota besar dan kecil di seluruh negeri, menargetkan pencari suaka dan masjid sebagai bentuk penolakan terhadap imigran.

Bentrokan pertama kali pecah di Sunderland pada hari Jumat, kemudian meluas ke kota-kota seperti Hull, Liverpool, Stoke-on-Trent, Nottingham, Bristol, Manchester, dan Blackpool.

Pada hari Minggu, kerusuhan terjadi di Rotherham, dengan sekitar 700 massa menyerbu hotel Holiday Inn Express yang menampung pengungsi. Beberapa massa bahkan melemparkan potongan kayu, botol, dan kursi, serta menyemprotkan alat pemadam kebakaran ke arah petugas dan hotel tersebut.

Kerusuhan ini, yang terburuk di Inggris sejak kerusuhan London 2011, telah membuat beberapa negara memperingatkan warganya tentang bahaya bepergian ke Inggris.

Perdana Menteri Keir Starmer pada Selasa malam memperingatkan bahwa siapa pun yang terlibat akan menghadapi hukuman berat, termasuk mereka yang menghasut kekerasan secara daring.

“Itu seharusnya mengirimkan pesan yang sangat kuat kepada siapa pun yang terlibat, baik secara langsung maupun daring,” tambahnya dalam komentar yang disiarkan televisi.

Komentar