Intervensi Militer AS Dinilai Bisa Seret Rusia dan China ke Pusaran Konflik Iran-Israel

JurnalPatroliNews – Jakarta – Langkah militer Amerika Serikat yang terjun langsung dalam konflik antara Iran dan Israel berpotensi memperluas ketegangan global dan membuka pintu keterlibatan negara-negara besar lain seperti Rusia dan China.

Ahmad Khoirul Umam, Direktur Pascasarjana Studi Hubungan Internasional di Universitas Paramadina, mengingatkan bahwa pengerahan kekuatan militer AS tanpa restu internasional dapat memicu benturan kepentingan antar pemimpin dunia yang saat ini sudah bersaing di berbagai bidang—baik ekonomi, politik, maupun sosial.

“Kehadiran militer AS dalam kapasitas besar di wilayah konflik bisa menyulut ketegangan yang melibatkan ego-ego besar para pemimpin dunia,” ujar Umam kepada RMOL, Minggu, 22 Juni 2025.

Ia menilai bahwa konflik ini tak lagi sekadar perseteruan regional. Ketegangan yang tengah terjadi antara Amerika dan China dalam perang dagang bisa dengan mudah bergeser menjadi ketegangan militer jika situasi tak dikendalikan dengan hati-hati.

Lebih lanjut, Umam menyoroti hubungan strategis Iran dengan dua kekuatan besar dunia—Rusia dan China—yang dapat menjadi faktor penyeimbang terhadap dominasi Amerika dan sekutunya di kawasan.

“Kedekatan Iran dengan Rusia dan China sangat mungkin menggeser keseimbangan kekuatan. Ini bisa menjadi ujian nyata bagi pengaruh Amerika Serikat di Timur Tengah,” jelasnya.

Menurutnya, jika dinamika ini dibiarkan terus berkembang tanpa jalur diplomatik yang terbuka, risiko kesalahan perhitungan strategi (strategic miscalculation) akan meningkat drastis.

“Benturan ego yang tak terkendali bisa berubah menjadi konflik terbuka, dan pada titik tertentu, bisa saja memicu penggunaan senjata nuklir jika situasi benar-benar keluar dari kendali,” tegasnya.

Situasi menjadi semakin genting setelah Amerika Serikat dilaporkan mengerahkan pesawat angkut militer raksasa, C-5M Super Galaxy, ke Arab Saudi—hanya beberapa ratus kilometer dari perbatasan Iran. Pesawat ini lepas landas dari Pangkalan Udara Aviano di Italia pada Kamis, 19 Juni 2025.

Langkah tersebut dipandang sebagai sinyal tegas bahwa AS siap meningkatkan keterlibatan militer secara langsung dalam konflik yang semakin membara antara Iran dan Israel. Aksi ini sekaligus menandai eskalasi baru yang dinilai berisiko tinggi memicu respons lebih keras dari Iran maupun sekutunya.

Komentar