JurnalPatroliNews – Jakarta – Ketegangan di perbatasan Israel dan Lebanon terus meningkat. Dalam sebulan terakhir, pasukan darat Israel berhasil merebut sejumlah titik strategis di Lebanon Selatan, termasuk bukit penting di wilayah desa Chamaa yang berjarak sekitar lima kilometer dari perbatasan.
Menurut laporan media lokal, operasi militer Israel juga melibatkan penghancuran situs bersejarah seperti Kuil Shimon Sang Nabi di Chamaa serta beberapa rumah penduduk. Namun, informasi ini belum sepenuhnya diverifikasi secara independen.
Pesawat-pesawat tempur Israel terus menggempur daerah-daerah yang diduga menjadi basis kelompok Hizbullah, termasuk wilayah Dahiyeh di pinggiran selatan Beirut dan kota pelabuhan Tyre.
“Sebuah serangan udara di desa timur laut Khraibeh menewaskan sepasang suami istri dan empat anak mereka,” kata Kantor Berita Nasional Lebanon, seperti dikutip dari Reuters pada Minggu, 17 November 2024.
Serangan ini membawa dampak besar terhadap warga sipil. Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa sebuah serangan udara di desa Khraibeh menewaskan satu keluarga, termasuk pasangan suami istri dan empat anak mereka.
Di lokasi lain, seorang gadis remaja dilaporkan terluka parah di kepala akibat pecahan peluru dari serangan di Dahiyeh. Ia kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit, menurut sumber medis yang tidak ingin disebutkan namanya.
Sementara itu, pihak militer Israel membantah menargetkan warga sipil, dengan menyatakan bahwa serangan mereka hanya menyasar lokasi-lokasi militer Hizbullah. Namun, kelompok Hizbullah melaporkan telah meluncurkan serangan balasan berupa rudal yang menghantam lima fasilitas militer Israel di sekitar Haifa.
Israel juga mengklaim bahwa Hizbullah menembakkan lebih dari 60 proyektil ke wilayahnya pada Sabtu, 16 November 2024.
Serangan tersebut memaksa ribuan warga Israel di daerah perbatasan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa lebih dari 3.400 orang telah tewas akibat serangan Israel sejak eskalasi ini dimulai. Operasi militer Israel di Lebanon Selatan diperkirakan akan terus berlanjut hingga mereka merasa yakin bahwa situasi di wilayah perbatasan dapat kembali stabil.
Konflik yang semakin intens ini memperburuk krisis kemanusiaan di kedua negara, dengan semakin banyak warga sipil menjadi korban dalam konflik yang berlangsung tanpa tanda-tanda mereda.
Komentar