Laporan dari Badan Intelijen Geospasial Nasional (NGA) yang bocor melalui saluran Telegram anonim bernama Middle East Spectator itu mengungkapkan dugaan bahwa Israel tengah mempersiapkan serangan skala besar terhadap Iran.
Kebocoran ini kini sedang diselidiki oleh FBI, yang mengonfirmasi bahwa keaslian dokumen tengah diuji lebih lanjut.
Sementara itu, Washington Post baru-baru ini melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah berjanji kepada Presiden AS, Joe Biden, untuk tidak menyasar infrastruktur minyak atau nuklir Iran dalam serangan balasannya.
Pada 1 Oktober lalu, Iran dilaporkan menembakkan sekitar 200 rudal balistik ke wilayah Israel sebagai respons atas terbunuhnya sejumlah pemimpin kelompok yang didukungnya, termasuk Hamas dan Hizbullah, serta seorang jenderal senior Iran.
Meskipun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim sebagian besar rudal berhasil dicegat, Iran menyatakan bahwa beberapa target militer Israel terkena serangan.
Israel sejak itu mengancam akan melakukan aksi balasan yang “mematikan, tepat sasaran, dan mengejutkan,” meski tidak memberikan rincian waktu tertentu. Teheran pun mengeluarkan peringatan keras, menegaskan bahwa Israel akan menghadapi balasan tegas jika berani melancarkan serangan.
Komentar