Jet Tempur India Diduga Jatuh dalam Ketegangan Militer Terbaru dengan Pakistan

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kepala Staf Pertahanan India, Jenderal Anil Chauhan, menyiratkan adanya kehilangan aset udara India selama bentrokan singkat namun intensif dengan Pakistan pada awal Mei, yang memperburuk hubungan dua negara bertetangga bersenjata nuklir tersebut.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam wawancara eksklusif dengan Bloomberg TV saat menghadiri Dialog Shangri-La, konferensi keamanan internasional di Singapura. Meskipun tak secara eksplisit mengonfirmasi jatuhnya pesawat tempur, Chauhan menggarisbawahi bahwa fokus utama bukan pada jumlah jet yang hilang, melainkan pada analisis taktis atas alasan di balik insiden itu.

“Hal penting bukanlah sekadar jatuhnya pesawat, tapi memahami mengapa hal itu bisa terjadi,” ucap Jenderal Chauhan, dikutip oleh AFP, Minggu (1/6).

Konflik terbaru itu dipicu oleh serangan mematikan terhadap kelompok wisatawan sipil di wilayah Kashmir pada 22 April, yang memantik pertempuran bersenjata selama empat hari. Kedua negara saling melancarkan serangan menggunakan rudal, artileri, dan drone, yang menyebabkan lebih dari 70 korban jiwa. Gencatan senjata disepakati pada 10 Mei.

Dalam pernyataannya, Pakistan mengklaim berhasil menjatuhkan enam jet tempur India, yang disebut dilakukan oleh Angkatan Udara Pakistan dengan dukungan pesawat tempur buatan Tiongkok. Namun, India dengan cepat membantah tuduhan tersebut.

“Itu pernyataan yang tidak berdasar,” tandas Jenderal Chauhan, membantah klaim militer Pakistan.

Meski menyangkal versi Pakistan, Chauhan tidak menutup kemungkinan bahwa India memang kehilangan sejumlah pesawat. Namun, ia enggan mengungkapkan jumlah dan jenis pesawat tempur yang dimaksud.

Sementara itu, sehari setelah kesepakatan gencatan senjata, Marsekal Udara A.K. Bharti menyatakan bahwa semua penerbang India telah kembali dalam kondisi selamat. Pernyataan tersebut tak cukup meredakan spekulasi, mengingat seorang sumber keamanan menyebutkan kepada media bahwa tiga jet India mengalami kecelakaan di wilayahnya sendiri, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari Pemerintah India terkait insiden kehilangan pesawat tersebut.

Bentrokan kali ini disebut-sebut sebagai eskalasi militer paling serius sejak Perang Kargil 1999, menyusul tuduhan India terhadap Pakistan atas keterlibatan dalam serangan di Kashmir. New Delhi menganggap kelompok bersenjata yang bertanggung jawab atas insiden itu didukung oleh Islamabad, yang dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya bagian dari narasi politik India menjelang pemilihan negara bagian.

Komentar