JurnalPatroliNews – Bangladesh – Gubernur Bank Sentral dan Ketua Mahkamah Agung Bangladesh mengundurkan diri setelah demonstrasi mahasiswa yang brutal berhasil menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina, dengan para pejabat lainnya menjadi target selanjutnya.
Ketua Mahkamah Agung, Obaidul Hassan, menyampaikan pengunduran dirinya melalui penasihat Kementerian Hukum Bangladesh, Asif Nazrul, dalam sebuah video yang diposting di Facebook. Dia menekankan pentingnya menjaga ketenangan selama protes berlangsung.
“Jangan merusak properti publik apa pun,” katanya dalam postingan tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Channel News Asia (CNA) pada Minggu (11/8/2024).
Gubernur Bank Bangladesh, Abdur Rouf Talukder, juga telah mengajukan pengunduran diri, meskipun pengunduran dirinya belum diterima karena pentingnya posisi tersebut, menurut penasihat Kementerian Keuangan, Salehuddin Ahmed.
Beberapa hari sebelumnya, empat wakil gubernur terpaksa mengundurkan diri setelah sekitar 300 hingga 400 pejabat bank memprotes dugaan korupsi oleh pejabat tinggi.
Wakil rektor Universitas Dhaka, ASM Maksud Kamal, juga telah mengundurkan diri, menurut pernyataan dari universitas tersebut.
Dalam demonstrasi tersebut, mahasiswa telah memperingatkan pejabat pemerintahan Sheikh Hasina untuk mundur dari jabatannya, atau menghadapi “konsekuensi mengerikan”.
Universitas telah menjadi pusat dari demonstrasi mematikan yang intensitasnya meningkat sejak Juli. Mahasiswa awalnya memprotes kuota dalam pekerjaan pemerintah sebelum berubah menjadi kampanye untuk menggulingkan Hasina.
Hasina telah berlindung di New Delhi sejak Senin menyusul meningkatnya kekerasan dalam demonstrasi. Demonstrasi mahasiswa tersebut telah menewaskan sekitar 300 orang, yang sebagian besar adalah mahasiswa.
Akhirnya, Hasina mengakhiri masa pemerintahannya setelah 15 tahun menjabat tanpa gangguan di negara Asia Selatan berpenduduk 170 juta orang itu.
Sejak kepergiannya, Bangladesh telah menunjuk kepala polisi baru sebagai bagian dari perombakan petinggi keamanan, yang juga mencakup penunjukan kepala baru badan pemantau intelijen teknis dan perubahan di antara pejabat senior militer.
Komentar