Kala Prabowo Asik Berburu Jet Tempur Hingga Kapal Selam

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Selama Menteri Pertahanan (Menhan) RI dijabat oleh Prabowo Subianto Djojohadikusumo sampai saat ini, modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) bukanlah isapan jempol belaka. Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu seringkali mondar-mandir ke luar negeri untuk melobi beberapa petinggi negara asing untuk membeli serangkaian alat tempur baru.

Dari beberapa alutsista yang dibidik Prabowo, hal yang paling disorot adalah pembelian Jet tempur baru dan kapal selam. Tak tanggung-tanggung, Menhan yang juga pentolan Partai Gerindra ini dikabarkan akan memboyong puluhan hingga ratusan unit pesawat tempur dan kapal selam tempur untuk memperkuat kekuatan militer Indonesia.

Beberapa jet tempur andalan yang membuat Prabowo kepincut pun beragam, mulai dari Dassault Rafale, Sukhoi Su-35, dan juga yang paling kontroversial adalah Eurofighter Typhoon yang menurut rencana akan dibeli seken dari Austria.

Dalam kunjungan Prabowo Subianto ke Paris, Prancis, pada 11-13 Januari 2020, salah satu media terkemuka Prancis, La Tribune, menulis Indonesia tertarik membeli sejumlah alutsista buatan Prancis, salah satunya jet tempur Rafale. Tak cukup satu kali, Prabowo juga mengunjungi negeri Eiffel itu pada 21 Oktober untuk melihat lagi sang Dassault Rafale.

Ternyata hal ini dikabarkan bukan sekedar ketertarikan semata. Baru-baru ini majalah La Tribune kembali menyinggung tahapan-tahapan yang terjadi dalam pembelian tersebut. Sumber media menyebut, dalam kunjungannya 21 Oktober lalu, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ketertarikan pada pesawat tempur Dassault Aviation itu.

“Dan Indonesia ingin pergi dengan sangat cepat dan menerima kesepakatan sebelum akhir tahun, sementara negosiator Prancis ingin meluangkan sedikit waktu untuk menyelesaikan kesepakatan dengan cara yang cermat,” kata sumber tersebut dikutip Jumat (4/12/2020).

Diberitakan juga oleh majalah tersebut bahwa Prabowo akan meminang 48 unit Rafale untuk menambah kekuatan udara Indonesia. Namun dalam sumber itu tidak dirinci berapa total nilai pembelian dari jumlah yang masif itu.

Selain Rafale, Prabowo juga sempat melobi Rusia untuk menambah Sukhoi Su-35 sebanyak 11 unit. Lobi itu membuahkan keberhasilan dengan ditandatanganinya kontrak pembelian 11 unit pesawat tempur canggih itu dengan total nilai pembelian sebesar US$ 1,14 miliar atau setara Rp 14 Triliun.

Belum puas dengan dua jet itu, Prabowo juga sempat tertarik dengan Eurofighter Typhoon. Prabowo dikabarkan telah melobi Menhan Austria Klaudia Tanner untuk membeli 15 unit Eurofighter Typhoon secara bekas dari negeri Mozart itu.

Progress pembelian pun tengah berlangsung. Beberapa waktu lalu Kementerian Pertahanan Republik Austria menyampaikan informasi terkini perihal rencana Pemerintah Republik Indonesia via Kementerian Pertahanan RI membeli 15 jet tempur jenis Eurofighter Typhoon.

Informasi itu disampaikan pejabat dari Departemen Media Kemenhan Austria Bernhard Obmann merespons pertanyaan yang dilayangkan CNBC Indonesia via email Senin (1/12/2020).

Dia mengungkapkan, setelah pertemuan antara Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner dan Prabowo di kantor Kemenhan Austria di Wina, Selasa (20/10/2020) waktu setempat, pembahasan di level teknis pun dimulai. Saat ini, proses itu sedang berlangsung.

“Begitu ada hasilnya akan segera dikomunikasikan,” ujar Obmann.

Sementara itu untuk kapal selam, Menhan Prabowo Subianto dikabarkan melakukan diskusi serius dengan konsorsium perusahaan galangan kapal asal Perancis Naval Group.

Seperti dilaporkan Janes, Indonesia kini menjajaki pemesanan kapal selam kelas Riachuelo, yang merupakan modifikasi dari kelas Scorpene, yang tentu bisa bikin gentar negara tetangga. Kapal selam kelas Scorpene memang sudah dimiliki oleh negeri jiran Malaysia sebanyak 2 unit. Namun, Naval Group selaku galangan kapal pembuat kapal selam ini, memastikan kapal selam Riachuelo, sudah mengalami berbagai perbaikan dari Scorpene yang sudah ada sebelumnya.

Tak hanya impor, Prabowo juga memerintahkan perusahaan BUMN lokal PT PAL untuk memperbaharui armada kapal selam TNI. Dalam dokumen yang diterima CNBC Indonesia beberapa bulan lalu, akan ada 3 kapal selam baru yang masuk ke dalam master schedule batch 2 dengan dibiayai oleh penyertaan modal negara tahun 2021 sebesar Rp 1,3 triliun. Bila terealisas,i maka Indonesia total akan punya delapan unit kapal selam dari target 12 kapal selam.

Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa masing-masing kapal selam belum memiliki nama spesifik seperti pendahulunya, misal KRI Nagapasa 403 maupun KRI Ardadedali 404. Nama awal saat ini hanya disebut Proyek Kapal Selam #4, Proyek Kapal Selam #5 dan Proyek Kapal Selam #6.

[cnbc]

Komentar