JurnalPatroliNews – Jakarta – Sebuah perjalanan wisata keluarga yang seharusnya penuh kegembiraan berakhir tragis pada Kamis, 10 April 2025, ketika sebuah helikopter jatuh ke Sungai Hudson di Amerika Serikat, menewaskan enam orang di dalamnya. Di antara korban tewas adalah seorang eksekutif tinggi Siemens, istrinya, tiga anak mereka, serta sang pilot.
Insiden memilukan ini mengguncang publik dan kembali menyoroti isu keselamatan penerbangan helikopter di kawasan metropolitan padat seperti New York.
Helikopter tipe Bell 206L-4 LongRanger IV lepas landas dari heliport Manhattan sekitar pukul 14.59 waktu setempat. Rute penerbangannya sempat melintasi ikon kota seperti Patung Liberty dan Jembatan George Washington sebelum akhirnya berputar dan jatuh dalam posisi terbalik di perairan dekat New Jersey, hanya 16 menit setelah lepas landas.
Seluruh penumpang tewas di tempat. Salah satu korban adalah Agustín Escobar (49), pimpinan divisi Rail Infrastructure di Siemens Mobility, yang kala itu tengah berlibur bersama keluarganya dari Spanyol untuk merayakan ulang tahun sang istri, Mercè Camprubí Montal, yang juga menjabat sebagai manajer di Siemens Energy. Ketiga anak mereka turut menjadi korban.
Dalam pernyataan emosional, saudara Mercè, Joan Camprubí, menyampaikan bahwa keluarganya meninggal dalam kebersamaan, tanpa rasa sakit, dan dengan senyum di wajah.
“Kami merasa damai mengetahui mereka pergi bersama-sama, dalam ketenangan,” ujarnya dalam konferensi pers yang diadakan pada Minggu, 13 April.
Siemens turut menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian Agustín dan keluarganya, menyebut mereka sebagai bagian berharga dari komunitas perusahaan global tersebut.
Helikopter itu dikemudikan oleh Seankese Johnson (36), seorang veteran Navy SEAL yang dikenal luas sebagai pilot andal. Temannya, sesama pilot, Matt Klier, mengenangnya sebagai sosok profesional yang penuh dedikasi.
Komentar