JurnalPatroliNews – Jakarta – Kedutaan Besar China di Beirut baru-baru ini mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk “berhati-hati dalam bepergian” jika mereka berencana mengunjungi Lebanon.
Peringatan ini disampaikan karena meningkatnya kekhawatiran akan risiko keamanan yang tinggi akibat ketegangan regional yang semakin memuncak. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin malam, 5 Agustus 2024, kedutaan menekankan bahwa situasi di Lebanon saat ini sangat “parah dan kompleks.”
Dalam pernyataannya di akun resmi WeChat, Kedutaan Besar China di Lebanon mengimbau warganya untuk memantau perkembangan situasi lokal dengan seksama dan untuk bepergian dengan hati-hati ke Lebanon dalam waktu dekat.
“Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar China di Lebanon mengingatkan warga China untuk tetap waspada terhadap situasi yang terus berkembang dan berhati-hati dalam perjalanan mereka,” demikian isi pernyataan tersebut, seperti yang dikutip dari AFP.
Ketegangan yang meningkat ini berkaitan dengan konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas, yang didukung oleh Iran, di Gaza.
Konflik ini telah berlangsung hampir selama sebelas bulan dan situasinya semakin memanas dengan kemungkinan balasan dari “Poros Perlawanan,” kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Teheran, setelah terbunuhnya dua tokoh penting.
Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, tewas dalam sebuah serangan di Teheran yang dituduhkan kepada Israel, yang belum memberikan komentar langsung mengenai kejadian tersebut.
Pembunuhan Haniyeh terjadi beberapa jam setelah serangan Israel di Beirut yang mengakibatkan tewasnya Fuad Shukr, kepala militer gerakan Hizbullah Lebanon.
Sejak saat itu, Hizbullah dan Israel telah terlibat baku tembak hampir setiap hari. Dalam situasi seperti ini, beberapa negara telah mulai menarik warganya dari Lebanon, tempat Hizbullah memiliki basis operasional yang kuat.
Kedutaan Besar China juga menekankan pentingnya kewaspadaan ekstra bagi warganya yang berada di Lebanon. Mereka memperingatkan bahwa warga China yang tetap memilih untuk pergi ke Lebanon, meskipun ada peringatan ini, akan menghadapi risiko keamanan yang lebih tinggi. “Jika warga China bersikeras untuk pergi ke Lebanon meskipun ada peringatan, mereka mungkin akan menghadapi risiko keamanan yang lebih besar,” tambah pernyataan tersebut.
Komentar