Keji! Pasukan Israel Injak Bendera Arab Saudi dengan Lafaz Syahadat

JurnalPatroliNews – Arab Saudi – Tentara Israel dilaporkan menginjak-injak bendera Arab Saudi yang memuat kalimat syahadat. Tindakan ini dilakukan saat militer Israel melancarkan serangan ke wilayah Palestina, khususnya Gaza, yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.

Menurut laporan dari Middle East Eye, foto ini pertama kali diunggah oleh akun X bernama Tamer. Tamer menjelaskan bahwa gambar tersebut diambil dari dua akun tentara Israel di Instagram.

“Sekelompok tentara Israel dari Brigade Pasukan Terjun Payung terlihat menginjak-injak bendera Saudi yang berisi kalimat tauhid, selama invasi darat di kota Khan Younis (Gaza),” tulis Tamer dalam keterangannya dalam bahasa Arab yang dikutip pada Sabtu (29/6/2024).

“Ini diunggah oleh seorang tentara di akun Instagramnya. Ini adalah bentuk kekotoran dan penghinaan dari Israel.”

Hingga saat ini, foto tersebut belum bisa diverifikasi secara resmi. Middle East Eye juga telah mencoba menghubungi Kedutaan Saudi di Inggris, tetapi belum ada tanggapan.

Meskipun demikian, foto ini sudah viral dan memicu reaksi dari umat Islam. Pasalnya, syahadat mencantumkan nama Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

“Kata ini tertera di bendera Arab Saudi dan teroris Israel telah menantang kehormatan seluruh umat Islam,” tulis seorang pengguna X, merujuk pada komunitas Muslim secara umum.

Beberapa pengguna X lainnya mengkritik apa yang mereka anggap sebagai kurangnya dukungan dari warga Arab Saudi terhadap perjuangan Palestina. Mereka juga menyatakan bahwa ini adalah bukti bahwa kerajaan tersebut seharusnya tidak menormalisasi hubungan dengan Israel.

Diketahui, pada tahun 2020 dan 2021, Israel mencapai perjanjian normalisasi yang dimediasi oleh Amerika Serikat dengan beberapa negara Arab Muslim, yaitu Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Sejak saat itu, spekulasi terus beredar mengenai kemungkinan kesepakatan serupa dengan Arab Saudi, yang juga merupakan sekutu dekat Washington.

Pada awal Januari, seorang pejabat senior Saudi mengatakan kepada BBC bahwa negaranya tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel setelah perang di Gaza berakhir. Pada bulan Februari, Riyadh menyatakan bahwa normalisasi tidak akan terjadi tanpa gencatan senjata dan kemajuan menuju negara Palestina.

Namun, pada bulan Mei, Bloomberg melaporkan bahwa para pejabat AS menyatakan bahwa kesepakatan masih dalam tahap perundingan. Dikatakan juga bahwa pemerintah Saudi telah melakukan tindakan keras terhadap warga negaranya yang mengkritik perang Israel di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 37.700 warga sipil Palestina.

Komentar