Kelemahan Joe Biden Terbongkar di Bandingkan dengan Donald Trump, Hal yang Miris!

JurnalPatroliNews – Jakarta .,- Presiden Joe Biden mengungkapkan keyakinannya bahwa ia dapat bersaing dengan lawannya dari Partai Republik, Donald Trump, dalam pemilihan presiden bulan November mendatang. Meskipun demikian, Biden secara terbuka mengakui bahwa usianya yang tidak lagi muda serta beberapa keterbatasannya.

Dikutip dari Reuters pada Sabtu (29/6/2024), Biden tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur dari pencalonan setelah pertunjukan debat yang dinilai lemah dan mengecewakan oleh beberapa rekan partainya di Partai Demokrat.

“Saya tahu bahwa saya tidak lagi muda, ini sudah jelas,” kata Biden dengan semangat dalam sebuah rapat umum sehari setelah debat head-to-head dengan lawannya dari Partai Republik.

“Saya tidak bisa berjalan segesit dulu, saya tidak berbicara sehalus dulu, saya tidak bisa berdebat sebaik dulu,” tambahnya, diiringi dengan sorakan dari para penonton yang mengatakan “empat tahun lagi!”.

“Saya tidak akan mencalonkan diri lagi jika saya tidak yakin sepenuh hati bahwa saya bisa melakukan pekerjaan ini. Taruhannya terlalu tinggi,” tegas Biden.

Ucapan Biden yang terkadang terbata-bata dan respon yang agak membingungkan dalam debat tersebut meningkatkan kekhawatiran pemilih bahwa kemampuannya untuk menjalankan jabatan presiden selama empat tahun ke depan mungkin dipertanyakan, dan mendorong beberapa rekan partainya untuk mempertanyakan apakah ada yang bisa menggantikannya sebagai kandidat pada pemilu 1 November mendatang.

Michael Tyler, juru bicara kampanye Biden, mengatakan bahwa belum ada pembicaraan tentang kemungkinan Biden mundur. “Kami lebih memilih menghadapi satu malam yang buruk daripada kandidat yang memiliki visi yang buruk tentang negara ini,” katanya kepada wartawan di pesawat Air Force One.

Tim kampanye tersebut mengadakan pertemuan “semua pihak” pada Jumat sore untuk meyakinkan staf bahwa Biden tetap akan bertahan sebagai kandidat, menurut dua orang yang mengetahui pertemuan tersebut.

Meskipun Trump, yang berusia 78 tahun, memaparkan serangkaian kebohongan selama debat, perhatian tetap terpusat pada performa Biden, terutama di kalangan Demokrat.

Hakeem Jeffries, pemimpin Partai Demokrat di Dewan Perwakilan AS, menghindari menjawab secara langsung apakah dia masih mendukung pencalonan Biden.

“Saya mendukung mayoritas Demokrat di Senat. Kami akan melakukan segala upaya untuk merebut kembali DPR pada bulan November. Terima kasih,” katanya kepada wartawan.

Beberapa anggota Partai Demokrat lainnya juga enggan memberikan komentar langsung tentang apakah Biden sebaiknya mencalonkan diri lagi. “Itu adalah keputusan presiden,” kata Senator Demokrat Jack Reed kepada stasiun TV lokal di Rhode Island.

Namun, beberapa tokoh senior dalam partai, termasuk mantan Presiden Bill Clinton dan Barack Obama, tetap memberikan dukungan penuh pada Biden.

“Malam debat yang buruk tidak jarang terjadi. Saya paham itu. Namun, pemilu ini masih menyangkut pilihan antara seseorang yang telah berjuang untuk rakyat biasa sepanjang hidupnya dan seseorang yang hanya peduli pada dirinya sendiri,” tulis mantan Presiden Demokrat Barack Obama di X.

Dewan Editorial New York Times, yang mendukung Biden pada tahun 2020, menyarankan agar dia mundur dari pencalonan guna memberikan Partai Demokrat kesempatan lebih baik untuk mengalahkan Trump dengan memilih kandidat lain. “Pelayanan publik terbaik yang bisa dilakukan Biden saat ini adalah mengumumkan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi,” kata editorial tersebut.

Tim kampanye Biden mencatat bahwa mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar $14 juta pada Kamis dan Jumat, mencatat waktu penggalangan dana terbaik mereka segera setelah debat Kamis malam. Sementara itu, tim kampanye Trump melaporkan penggalangan dana sebesar $8 juta pada malam yang sama.

Salah satu titik terang bagi Biden adalah data awal menunjukkan bahwa hanya 48 juta orang Amerika yang menonton debat tersebut, jauh lebih sedikit dari 73 juta yang menonton debat terakhir para kandidat pada tahun 2020.

Biden, yang saat ini menjadi presiden Amerika tertua dalam sejarah, hanya menghadapi sedikit tantangan dalam kontes pencalonan partai yang berlangsung selama berbulan-bulan, dan ia telah mendapatkan cukup dukungan untuk mempertahankan posisinya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.

Trump juga berhasil mengalahkan lawan-lawannya dalam partai pada awal tahun ini, memunculkan proses pemilihan presiden yang panjang dan sengit.

Jika Biden memutuskan untuk mundur, partai tersebut hanya akan memiliki waktu kurang dari dua bulan untuk memilih kandidat penggantinya pada konvensi nasional mereka, yang akan dimulai pada 19 Agustus – proses yang berpotensi berantakan yang bisa mengadu domba antara Kamala Harris, wakil presiden perempuan kulit hitam pertama di AS, gubernur, dan pejabat lain yang namanya telah disebut-sebut sebagai penggantinya.

Komentar