Keluarga Tentara Bayaran Suriah Yang Hilang Minta Erdogan Untuk Mengungkapkan Nasib Mereka

Keluarga tentara bayaran Suriah yang hilang saat berperang bersama pasukan Azerbaijan di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh telah mengirim surat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang meminta dia untuk membantu mengungkapkan nasib putra mereka, Kantor Berita Step melaporkan pada November. 5.

Dalam surat itu, keluarga menggambarkan bagaimana Suleyman Shah Brigade, faksi yang didukung Turki, merekrut putra mereka, yang baru-baru ini mengungsi ke Suriah utara dan membutuhkan uang.

“Abu Amsha, pemimpin Brigade Sultan Suleyman Shah, menyambut kami, memanfaatkan kemiskinan dan situasi buruk kami untuk merekrut putra-putra kami ke dalam barisannya dan mengirim mereka untuk berperang di Azerbaijan dalam kondisi terburuk,” kata keluarga dalam surat itu, yang juga ditujukan kepada Koalisi Nasional untuk Pasukan Revolusioner dan Oposisi Suriah, Pemerintah Sementara Suriah dan Tentara Nasional Suriah.

Menurut keluarga, beberapa anak laki-laki mereka yang dikirim untuk berperang untuk Azerbaijan tidak mendapatkan pelatihan militer yang nyata.

Keluarga mengatakan Abu Amsha, yang bernama asli Mohamad Jasim, telah menyembunyikan nasib putra mereka selama lebih dari sebulan sekarang. Keluarga meminta Presiden Erdogan untuk meminta pertanggungjawaban Abu Amsha.

“Kami berharap seruan kami akan sampai ke Tuan Erdogan dan semua pejabat Turki sehingga mereka dapat membantu kami dan menekan apa yang disebut Abu Amsha untuk mengungkapkan nasib putra kami,” bunyi surat itu.

Abu Amsha, salah satu pemimpin paling terkenal yang didukung Turki di Suriah utara, memiliki catatan panjang kejahatan dan pelanggaran hak asasi manusia. Dua tahun lalu dia dituduh memperkosa istri salah satu pejuangnya.

Sementara Abu Amsha memang bertanggung jawab untuk merekrut tentara bayaran Suriah dan mengirim mereka ke Azerbaijan dan ke Libya sebelumnya, dia pasti bukan “pembuat keputusan” dalam masalah ini. Pelaku seperti dia bertindak atas perintah militer dan intelijen Turki.

Sebuah laporan baru-baru ini oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengungkapkan bahwa lebih dari 2.000 warga Suriah saat ini berjuang untuk Azerbaijan di Nagorno-Karabakh. Sejauh ini, lebih dari 230 orang telah dibunuh oleh pasukan Armenia.

Menurut beberapa laporan, tentara bayaran Suriah dikirim ke Azerbaijan melalui wilayah dan bandara Turki. Ini menegaskan keterlibatan langsung Ankara dalam perselingkuhan itu.

Komentar