JurnalPatroliNews, Washington – Sejarah baru penjelajahan luar angkasa diyakini akan terjadi pada 20 Juli mendatang. Jika semua berjalan sesuai rencana, Mary Wallace “Wally” Funk akan menjadi astronot tertua di dunia.
Saat pesawat ulang aliknya terbang, Funk sudah menginjak usia 82 tahun.
Funk akan diluncurkan ke antariksa bersama dengan orang terkaya di dunia, Jeff Bezos. Perjalanan itu juga akan diikuti saudara laki-laki Bezos dan remaja asal Belanda yang berusia 18 tahun, Oliver Daemen.
Bagi Funk, yang dilatih sebagai pilot, penerbangan yang dioperasikan perusahaan antariksa milik Bezos, Blue Origin, adalah hadiah untuk pekerjaan yang sudah dia lakukan seumur hidup.
“Ketika saya mulai terbang, saya ingin berada di surga,” kata Funk kepada BBC dua tahun lalu, tentang hasratnya yang tak berkurang untuk terbang.
Funk selalu menjadi pelopor. Dia telah menorehkan sejarah beberapa kali. Dia adalah perempuan pertama yang menjabat penyelidik keselamatan udara di Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB).
Dia juga perempuan pertama yang menjadi inspektur di Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA).
Funk sudah mengumpulkan 19.600 jam terbang sebagai pilot. Dia mengajar sekitar 3.000 orang untuk menjadi penerbang.
Sebelum menorehkan tonggak sejarah lainnya pekan depan, Funk harus menjalani pelatihan selama dua hari.
Ini bukan hal baru bagi Funk. Pada periode awal eksplorasi ruang angkasa pada dekade 1960-an, Funk yang kala itu berusia 20 tahun sudah dilatih dengan keras.
Dia melewati tes medis dan fisik yang ketat bersama 12 perempuan lainnya. Mereka dikenal dengan sebutan Mercury 13. Para perempuan penerbang tersebut menjalani pelatihan yang sama seperti para kolega laki-laki mereka waktu itu.
“Setiap tes sungguh luar biasa. Mereka mengikat saya di kursi dan menyuntik saya dengan air dingin bersuhu 10 derajat celsius di satu telinga. Anda menjadi gila, Anda tidak bisa mengendalikan diri,” ujarnya.
“Mereka lalu membawa saya keluar dari ruangan dan setelah satu jam, mereka menyuntikkan cairan itu di telinga saya yang lain,” ucapnya kepada BBC.
Funk harus minum air radioaktif dan ditahan di tangki deprivasi sensorik. Pada sesi pelatihan ini, dia dilaporkan membuat rekor daya tahan.
Banyak dari tes itu brutal untuk memastikan bahwa mereka cocok tinggal di ruang angkasa yang penuh tanda tanya. Banyak peserta lain di pelatihan itu gagal.
“Ada 125 laki-laki, tujuh di antaranya berhasil lolos. Dari 25 perempuan, hanya 13 yang berhasil,” katanya.
Funk menjelaskan motivasinya untuk menjalani pelatihan penuh tantangan. Dia mengungkap itu kepada pejabat NASA yang mewawancarainya pada tahun 1999.
“Saya merasakan banyak rasa sakit dalam beberapa tes. Saya menerimanya dengan tenang. Itu akan membuat saya selangkah lebih dekat ke luar angkasa, dan ke situlah saya ingin pergi,” terangnya.
Kekecewaan
Tapi harapan Funk untuk menjadi astronot perempuan pertama pupus. Ketika itu NASA memutuskan bahwa hanya pilot uji jet berkecepatan tinggi dan memiliki gelar teknik yang akan dipertimbangkan untuk misi ruang angkasa.
Saat itu, perempuan tidak diizinkan menjadi pilot uji coba jet militer. Tapi Funk tidak menyerah pada diskriminasi gender yang dialaminya. Persoalan ini ssempat diselidiki dalam forum dengar pendapat pemerintah AS.
“Saya melamar ke NASA dalam empat kesempatan berbeda. Saya ditolak empat kali berbeda karena saya tidak memiliki gelar teknik,” terangnya.
“Mereka memberi saya sembilan bulan untuk mendapatkan gelar seperti itu, yang tidak mungkin dilakukan,” ucapnya dalam wawancara pada 1999.
Usahanya pun tidak sia-sia.
“Saya sangat senang ketika Sally Ride menjadi perempuan AS di ruang angkasa pada tahun 1983. Dia menelepon saya dan mengucapkan terima kasih karena saya telah mengikuti semua tes itu dan oleh karenanya mereka tidak harus menjalani semua kesulitan ketahanan fisik itu,” katanya kepada BBC.
Mengincar peluang
Funk mengaku kecewa karena dia tidak bisa pergi ke ruang angkasa bersama NASA, tapi dia tidak memendam rasa cemburu. Dia menjaga asa dan fokusnya tetap utuh.
Pada akhir dekade 1990-an, dia mengumumkan niat untuk menjadi turis ruang angkasa pertama. Perjalanan yang tadinya direncanakan berlangsung tahun 2005 akhirnya batal.
Pada 2010, dia membayar USD200.000 (Rp2,8 miliar) untuk tiket program Virgin Galactic milik Richard Branson. Program ini menerbangkan turis pertama mereka Juli ini.
Funk tidak dilibatkan dalam penerbangan itu. Namun sekarang dia akan melakukan perjalanan sebagai “tamu terhormat” Jeff Bezos.
Seperti penerbangan Virgin Galactic, roket Blue Origin akan membawa penumpang ke ketinggian sub-orbital, yang berarti penumpang akan naik dan turun. Mereka tidak akan mengorbit bumi seperti dalam penerbangan ruang angkasa biasa untuk astronaut.
Setelah lepas landas dari lokasi peluncuran di dekat Van Horn, Texas, roket New Shepard 4 yang membawa penumpang akan mencapai kecepatan lebih dari 3.000 kilometer per jam.
Mereka akan dibawa lebih dari 100 kilometer ke atas permukaan bumi. Ini memungkinkan mereka untuk mengalami gaya berat mikro (perasaan tanpa bobot) selama sekitar empat menit.
Kapsul mereka kemudian akan kembali ke Bumi menggunakan parasut, dalam perjalanan yang diperkirakan akan berlangsung sekitar 10 menit.
Setelah banyak targetnya meleset, sepertinya Funk pada akhirnya akan menjadi astronot.
Jeff Bezos tampak menjelaskan rencana penerbangan itu kepada Funk dalam video yang dia bagikan ke media sosial. Bezos bertanya apa yang akan dia katakan setelah dia mendarat.
“Saya akan mengatakan, ‘Sayang, itu hal terbaik yang pernah terjadi pada saya,’” jawab Funk.
“Saya tidak sabar menunggu. Tidak peduli siapa Anda. Anda masih bisa melakukannya jika Anda ingin melakukannya. Saya ingin melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan siapa pun sebelumnya,” katanya.
(okz)
Komentar