Jurnalpatrolinews – Teheran : Wakil Komandan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbia Jenderal Mohammad Yousefi Khoshqalb menggarisbawahi sistem pertahanan udara terintegrasi yang canggih di negara itu, dengan mengatakan bahwa tidak ada objek terbang musuh yang dapat membuka jalannya ke langit Iran dengan sukses.
“Bersama dengan semua peralatan dan peralatan, kami memiliki jaringan pengawasan dan pemantauan yang sepenuhnya mekanis dan sangat luas, yang kami gunakan secara luas baik di sepanjang garis perbatasan maupun di dalam negeri serta di sekitar titik pertahanan, dan kami dapat dengan serius mengatakan bahwa wilayah udara negara itu tidak aman untuk rudal musuh, bom berpemandu, pesawat tempur dan pesawat siluman serta mata-mata, ”kata Jenderal Khoshqalb kepada FNA, Minggu.
Dia menambahkan bahwa sistem pertahanan udara terintegrasi tidak memungkinkan objek terbang yang bermusuhan untuk menembus ke Iran, mencatat bahwa semua titik negara itu dilengkapi dengan sistem pemantauan dan pelacakan aktif atau pasif berlapis-lapis.
Di tempat lain, Jenderal Khoshqalb merujuk pada kemampuan sistem rudal Bavar 373 buatan Iran, mengatakan bahwa dalam latihan Angkatan Bersenjata Iran baru-baru ini, perisai rudal dapat berhasil melacak, mencegat, dan menghancurkan target yang dipandu elektro-optik musuh hipotetis dengan penampang radar rendah dengan tembakan rudal pertama.
Sistem pertahanan rudal strategis buatan Iran, Bavar 373 berhasil mencegat dan menghancurkan target yang dipandu elektro-optik selama perang dengan nama sandi ‘Modafe’an-e Aseman-e Velayat 99’ (Penjaga Sky-99 Velayat) yang dipentaskan bersama oleh Tentara Iran dan IRGC pada bulan Oktober.
Pada hari kedua perang udara besar-besaran 22 Oktober, Bavar 373 untuk pertama kalinya dalam kerangka jaringan pertahanan udara terintegrasi Iran, berhasil mendeteksi, mencegat, menembak, dan menghancurkan target dengan penampang radar yang sangat rendah.
Iran meluncurkan sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara Bavar 373 yang canggih, yang dirancang dan diproduksi oleh para ahli negara itu, pada Agustus 2019.
Ini adalah sistem pertahanan rudal bergerak yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan target musuh yang masuk. Sistem tersebut menggunakan rudal yang memiliki jangkauan maksimum 300 kilometer.
Sistem ini mampu mendeteksi secara bersamaan hingga 300 target, melacak 60 target sekaligus dan melibatkan enam target sekaligus.
Komentar